Crispy

Spekulasi Liar Media AS: Kim Jong-un Dikudeta dan Dibunuh

  • Penurunan berat badan dan ketidkahadiran Kim Jong-un di depan publik memunculkan spekulasi liar.
  • Globe, media AS, memberitakan Kim Jong-un dikudeta.
  • Tokyo Shimbun menulis spekulasi itu bisa jadi benar.

JERNIH Globe, tabloid di AS, menyebarkan berita bohong bahwa Kim Jong-un dikudeta dan dibunuh. Badan Intelejen Korsel (NIS) membantah kabar itu.

Mengutip sumber-sumber intelejen AS, Globe melaporkan Kim Jong-un tidak terlihat di depan publik sejak Juni 2021, lalu muncul pada 9 September saat peringatan 73 ahun berdirinya Korea Utara.

Menurut tabloid itu, yang muncul itu bukan Kim Jong-un, tapi penipu berpenampilan seperti orang nomor satu Korea Utara (Korut). Kim Jong-un yang asli, menurut tabloid itu dalam laporan halaman depan edisi 23 Oktober, dibunuh Kim Yo-jong — adik perempuannya yang kejam.

Kudeta rahasia itu, menurut tabloid itu, terjadi antara Mei dan Juli. Kim Yo-jong mengeksekusinya karena khawatir kedaan berbalik.

Sumber spekulasi adalah penurunan berat badan Kim Jong-un. Orang nomor satu Korut itu kehilangan berat badan cukup signifikan, dan tampak kurus.

Semula, pers Barat berspekulasi sang pemimpin sakit. Korea Times memberitakan Kim Jong-un menjalani diet dan sukses.

Dalam pesan teks ke wartawan NIS membantah laporan itu, dan menyebutnya sepenuhnya salah. Namun, spekulasi tentang kesehatan Kim Jong-un terus dimunculkan sejak tahun lalu.

Tokyo Shimbun, surat kabar Jepang, juga berspekulasi Kim Jong-un yang terlihat pada 9 September itu bisa saja bukan sosok sebenarnya. Sebab, Kim Jong-un adalah pria dengan berat 140 kilogram.

Kepada anggota parlemen November 2020, NIS mengatakan Kim Jong-un — diyakini bertinggi 170 sentimeter dan berat 90 kilogram ketika mengambil alih kekuasaan tahun 2012, naik enam sampai tujuh kilogram setiap tahun. Tahun 2020, berat Kim Jong-un mencapai 140 kilogram.

NIS menganalisis pada Juli 2021 lalu Kim kehilangan berat badan antara 10 sampai 20 kilogram. Berdasarkan foto, sejumlah media juga memperkirakan Kim Jong-un kehilangan berat badan sampai 20 kilogram.

Penurunan berat badan drastis, plus ketidakhadiran Kim Jong-un dari pandangan publik, menyebabkan desa-desus sang pemimpin sakit parah. NIS justru melaporkan Kim Jong-un menjalani diet untuk menurunkan berat badan dengan alasan kesehatan.

Kim Il-sung dan Kim Jong-il, kakek dan ayah Kim Jong-un, dikabarkan meninggal karena penyakit kardiovaskular. Itulah alasan Kim Jong-un mengontrol berat badan.

Back to top button