Crispy

Stasiun Luar Angkasa Cina ‘Banting Kemudi’ Hindari Tabrakan Satelit Elon Musk

Satelit Starlink yang diluncurkan Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) Amerika Serikat telah melakukan dua ‘pertemuan dekat’ dengan Stasiun Luar Angkasa China.

JERNIH – CEO Spacex Elon Musk menuai kemarahan warga Cina setelah stasiun luar angkasa mereka dilaporkan terpaksa ‘membanting kemudinya’ untuk menghindari tabrakan dengan satelit milik SpaceX

Warga Cina mengecam ambisi ruang angkasa miliarder teknologi itu pada Senin (27/12/2021) setelah satelit dari Starlink Internet Services, sebuah divisi dari perusahaan kedirgantaraan SpaceX Musk, melakukan dua kali “pertemuan dekat” dengan stasiun luar angkasa Cina. Menurut dokumen yang diserahkan Cina ke badan antariksa PBB, insiden itu terjadi pada 1 Juli dan 21 Oktober.

Dalam surat kabar, Beijing mengeluh tentang bagaimana insiden nyaris celaka itu “merupakan bahaya bagi kehidupan atau kesehatan astronot di Stasiun Luar Angkasa China”.

Selama periode ini, satelit Starlink yang diluncurkan oleh Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) Amerika Serikat telah melakukan dua ‘pertemuan dekat’ dengan Stasiun Luar Angkasa China. Untuk alasan keamanan, Stasiun Luar Angkasa China menerapkan kontrol penghindaran tabrakan preventif masing-masing pada 1 Juli dan 21 Oktober 2021.

“Untuk alasan keamanan, Stasiun Luar Angkasa China mengambil inisiatif untuk melakukan manuver mengelak pada malam hari itu untuk menghindari potensi tabrakan antara kedua pesawat ruang angkasa tersebut.”

Cina juga mengutip pasal VI dari Perjanjian Luar Angkasa, yang ditandatangani oleh semua negara penjelajah antariksa di dunia dan menjadi dasar hukum antariksa internasional.

Pasal VI menyatakan: “Negara-negara Pihak pada Traktat harus memikul tanggung jawab internasional atas kegiatan nasional di luar angkasa, termasuk bulan dan benda-benda langit lainnya, baik kegiatan tersebut dilakukan oleh badan-badan pemerintah atau oleh badan-badan non-pemerintah, dan untuk menjamin bahwa kegiatan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Traktat ini.”

Pengguna media sosial menumpahkan kekesalannya di Weibo, yang merupakan alternatif Cina untuk Twitter. Seorang pengguna menggambarkan satelit Starlink sebagai “hanya tumpukan sampah luar angkasa,” sementara yang lain menuduh mereka sebagai “senjata perang ruang angkasa Amerika”.

Seorang pengguna bernama Chen Haiying mengatakan di Weibo: “Risiko Starlink secara bertahap terungkap, seluruh umat manusia akan membayar untuk aktivitas bisnis mereka.”

Puing-puing luar angkasa telah menjadi ancaman yang sangat penting bagi satelit dan astronot di luar angkasa.

Awal bulan ini, Mayor Tim Peake, seorang astronot Inggris telah mengirimkan peringatan kepada Pemerintah Inggris tentang kegiatan “sembrono” Rusia setelah mereka melakukan uji roket yang dilaporkan membahayakan nyawa para astronot.

Mayor Tim Peake mengatakan bahwa pecahan logam yang diciptakan oleh ledakan dari tes berisiko “dampak bencana”. [*]

Back to top button