Crispy

Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Arif Natadiningrat Tutup Usia

CIREBON (JABAR)—Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat wafat pagi ini, Rabu (22/7/2020) pukul 05.20 WIB di salah satu rumah sakit di Bandung. Almarhum yang merupakan tokoh sentral di Keraton Kasepuhan Cirebon rencananya akan dikebumikan di komplek pemakaman Astana Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.

Sebelum meningal, Sultan Arief diketahui sering bolak-balik Cirebon-Bandung guna menjalani perawatan. Terakhir, diketahui almarhum menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Santosa Bandung.

Belum ada keterangan resmi dari pihak keraton mengenai penyebab kematian Sultan Arief. Namun, Lurah Kesultanan Kasepuhan Cirebon, Maskun, menuturkan bahwa Sultan Arief menderita kanker usus. Penyakit ini yang diduga menyebabkan bobot tubuhnya dikabarkan turun drastis.

“Informasinya karena kanker usus. Meninggal di rumah sakit di Kota Bandung,” jelas Masku, dikutip dari galamedianews.com.

Sultan Sepuh Arief naik tahta pada 9 Juni 2010. Ia menggantikan ayahnya Sultan Sepuh XIII tepat setelah empat puluh hari kematiannya sesuai dengan pakem suksesi di keraton tersebut.

Sebelum resmi menjadi Sultan Keraton Kasepuhan, Pangeran Arief pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat periode 2004-2009.

Dikutip dari Tribun Cirebon, penobatan Pangeran Arief sebagai sultan dilakukan dalan rangkaian acara yang disebut “jumenengan”. Pada kegiatan ini, Sultan Arief menamai keris Sunan Gunung Jati, melepas 14 merpati, menanam 14 merpati putih, menanam 14 pohon langka, serta menyunat 14 anak yatim. Serba 14 tersebut merupakan simbol dari garis keturunan sekaligus gelarnya.

Sultan Arief lahir di Cirebon, 5 September 1965. Setamat dari SMA Negeri 2 Cirebon pada tahun 1984, ia lanjut kuliah di Universitas Islam Nusantara Bandung dan lulus pada tahun 1990 dengan gelar Sarjana Ekonomi.

Selain di keraton dan politik, almarhum juga aktif di beberapa organisasi profesi. Ia tercatat sebagai Ketua Himpunan  Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Cirebon dan Ketua Asosiasi Pengusaha Pengadaan Barang dan Jasa Indonesia (Aspanji) di Jawa Barat.

Sebelum meninggal, ayah tiga anak ini juga mejabat Ketua Badan Pengembangan Andalan Ciayumajakuning (Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan).

Semasa hidupnya, Sultan Arief dikenal aktif di berbagai media sosial (medsos). Ia bahkan disebut-sebut sebagai sultan paling aktif bermedsos di antara raja-raja se-Nusantara. [*]

Back to top button