Crispy

Syarikat Islam Gelar Tabligh Akbar Anti-Islamofobia

“Sudah saatnya isu anti-Islamofobia persatukan umat Islam. Silaturahim yang kuat di antara para dai akan memperkuat konsolidasi ummat dalam satu pemikiran dan perspektif yang sama dalam memandang persoalan ummat kontemporer,”ujar Ferry.

JERNIH— Gugus Tugas Anti-Islamofobia Pengurus Pusat Syarikat Islam bersama ormas-ormas Islam Jawa Barat hari ini, Ahad (31/7) menggelar acara Tabligh Akbar Anti Islamofobia di Bandung.  Acara dipusatkan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PP Syarikat Islam yang juga Sekretaris Gugus Tugas Anti-Islamfobia, Yudhi Irsyadi, acara direncanakan menghadirkan 40 ribu kaum Syarikat Islam se-Jawa Barat serta berbagai tokoh Islam di Bumi Pasundan.

“Kami akan mengupayakan hadirnya Presiden SI, Hamdan Zoelva;  Sekjen SI yang juga Ketua Gugus Tugas Anti Islamofobia, Ferry Juliantono,  mantan Gubernur Jawa Barat, KH Ahmad Heryawan, Ketua Umum Persatuan Islam (Persis), KH Iman S Latief, dai terkemuka KH. Athian Ali Muhammad Da’i,  dan banyak tokoh lainnya,”kata Yudhi.

Yudhi mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut datangnya tahun baru Muharram 1444 H, serta menegaskan kesiapsiagaan kaum Syarikat Islam untuk memastikan gerakan anti-Islamofobia di Jawa Barat berjalan sebagaimana direncanakan.

Dalam kesempatan berbeda, Sekjen PP Syarikat Islam, Ferry Juliantono, meminta seluruh tokoh Islam dan para dai se-Jawa Barat mendukung Langkah-langkah perjuangan gerakan anti- Islamofobia. Menurut Ferry, isu anti-Islamofobia potensial untuk menggalang dan mempersatukan umat Islam, lepas dari batas-batas sempit organisasi.

“Sudah saatnya isu anti-Islamofobia persatukan umat Islam. Silaturahim yang kuat di antara para dai akan memperkuat konsolidasi ummat dalam satu pemikiran dan perspektif yang sama dalam memandang persoalan ummat kontemporer,”ujar Ferry.

Menurut Ferry, naskah akademik RUU Anti-Islamofobia tengah dirampungkan dan dilakukan eksaminasi publik tentang berbagai kasus yang menimpa ulama, tokoh Islam. “Nanti, semua itu akan dijadikan studi pembanding pentingnya isu anti- Islamofobia untuk terus digulirkan,”kata Ferry. [rls]

Back to top button