Crispy

Taiwan Dekati AS, Beijing Kerahkan Kekuatan Militer

  • Beijing mengatakan pengiriman 25 pesawat ke zona identifikasi (ADIZ) Taiwan adalah peringatan.
  • Cina tidak pernah berjanji meninggalkan penggunaan kekerasan untuk menghentikan kemerdekaan Taiwan.

JERNIH — Beijing memperingatkan akan menggunakan tindakan militer untuk menghentikan Taiwan mendekati AS.

Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Dewan Negara Urusan Taiwan, mengatakan pengerahan armada tempur terbesar baru-baru ini ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ) adalah memberi tahu Taipei bahwa mendekati AS untuk mencari kemerdekaan akan gagal.

“Sinyal yang diberikan oleh latihan militer adalah kami bertekad menghentikan kemerdekaan Taiwan, dan menghentikan Taiwan bekerja dengan AS,” kata Ma kepada wartawan.

Menurut Ma, Beijing tidak berjanji meninggalkan penggunaan kekerasan, dan mempertahankan pilihan untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan.

Peringatan M datang ketika mantan senator AS Chris Dodd dan mantan wakil menteri luar negeri Richard Armitage dan James Steinberg mengunjungi Taiwan, Selasa lalu, atas permintaan Presiden Joe Biden.

Gedung Putih mengatakan pertukaran itu adalah sinyal pribadi komitmen Biden terhadap Taiwan dan demokrasinya. Mereka diharapkan bertemu Persiden Taiwan Tsai Ing-wen, Kamis pekan ini.

Ma mengatakan AS harus menghormati prinsip satu Cina, dan menangani masalah Taiwan dengan benar. “Kekuatan ekternal yang menggunakan Taiwan untuk mengontrol Cina dan kamp-kamp kemerdekaan akan gagal di hadapan 1,4 miliar orang yang bertekad menyatukan Cina,” kata Ma.

Beijing mengirim 25 pesawat tempur ke ADIZ Taiwan, Senin lalu, termasuk 14 jet tempur J-16, tempat jet tempur J-10, empat pembom H-6K, dua pesawat anti-kapal selam Y-8 dan satu pesawat peringatan dini dan kontrol udara KJ-500.

Ini adalah pengerahan terbesar yang pernah dilakukan Beijing ke ADIZ Taiwan. Menlu AS Anthony Blinken memperingatkan Beijing agar tidak menyerang Taiwan.

Ma mengatakan latihan itu diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional Cina. “Situasi kompleks dan parah saat ini di Taiwan, terutama karena Partai Progresif Demokratik berkolusi dengan pasukan separatis dan eksternal untuk memprovokasi kemerdekaan,” katanya.

Back to top button