Crispy

Tak Ada Hotel Menampung, Tenaga Medis RSUD Banten Tidur Di Rumah Dinas Gubernur

BANTEN-Berbeda dengan nasib tenaga medis di DKI Jakarta perawat pasien Covid-19 yang mendapat akomodasi dan transportasi memadai, Para tenaga medis yang menangani pasien covid-19 di RSUD Banten tinggal di belakang di rumah dinas (Rumdin) Gubernur Banten.

Rumdin Gubernur itu sendiri berada dibelakang Pendopo Lama Gubernur Banten, yang tepat berada di pusat Kota Serang. Mereka tidur ala kadarnya hanya dengan kasur di lantai, tanpa ranjang.

Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengatakan, pihaknya terpaksa menampung tenaga medis disitu karena tak ada hotel yang bersedia bekerjasama menampung para tenaga medis tersebut.

“Hotel tidak ada yang mau jadi tempat karantina. Kalau mau sudah dari awal di tempatkan di Hotel. Saya segera carikan lagi tempat untuk tempat karantina tenaga medis,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, melalui siaran persnya.

Sebanyak 127 pegawai bertugas dalam penanganan pasien Covid-19 di RSUD Provinsi Banten. Mereka terdiri dari 121 petugas kesehatan dan enam dokter spesialis. Secara bergantian menggunakan fasilitas untuk beristirahat.

“Awalnya di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Banten. Disana lebih banyak kamarnya dan biasa dipakai pejabat ikut Diklatpim, tapi kejauhan, akhirnya dibatalkan,” kata Wahidin.

Pernyataan Wahidin berbanding terbalik dengan pernyataan Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten, Ashok Kumar yang menyatakan belum ada tawaran apapun dari Pemprov Banten untuk bekerjasama menampung tenaga medis yang sedang berjuang menangani covid-19.

“Belum ada tawaran konkrit dari pemerintahnya sendiri. Belum ada, belum ada kerja sama,” kata Ashok Kumar, kepada sejumlah awak media, Sabtu (04/04/2020).

Saat ini baru Hotel Permata di dekat Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang menampung tenaga medis agar bisa istirahat. Hotel Permata bekerjasama dengan Pemkab Tangerang.

Ashok berjanji akan membantu Pemda Banten mencarikan hotel di kota Serang bagi para tenaga medis selama menangani pasien covid-19 agar bisa lebih dekat dengan RSUD Banten.

“Kalau SOP-nya itu benar, kenapa tidak. Jadi itu bukan alasan kita tidak bisa menerima siapa pun. Malah hotel itu ke depan lebih bersih, lebih dijaga, seperti yang sudah dilakukan di Tangerang, tingkat kebersihan malah hingga ke dapur-dapur,” kata Ashok

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji, memastikan telah menetapkan standar WHO bagi tenaga medis pasien virus corona (Covid-19) di RSUD Banten, termasuk menyiapkan tempat tinggal selama pandemi.

“Kami melakukan karantina agar pegawai yang bekerja, kami menyediakan dua tempat, yaitu tempat pertama di gedung Pendopo Lama, dan Badan Diklat (Badiklat). Dirumah sakit juga diberikan makan, ekstra puding, vitamin nya juga. Pendopo Lama untuk dokter dan spesialis. Untuk Badiklat untuk tenaga kesehatan lainnya,” kata Ati.

(tvl)

Back to top button