Tak Hanya Bikin Darah Beku, Vaksin AstraZeneca Sebabkan Sistem Imun Serang Saraf Tubuh
- Sindrom Guillain-Bare (GBS), atau ketika sistem imun menyerang saraf tubuh, bisa disembuhkan.
- Tak jarang pula menyebabkan kematian, dan mereka yang sembuh menanggung dampak jangka panjang.
- Badan Obat-obatan Eropa masih menyelidiki kasus GBS pada penerima vaksin AstraZeneca.
JERNIH — Badan Obat-obatan Eropa (EMA) sedang menyelidiki laporan vaksin Covid-19 AstraZeneca menyebabkan Sindrom Guillain-Barre (GBS), penyakit langka ketika sistem imun menyerang saraf-saraf tubuh.
Dalam pertemuan pekan ini, Komite Penilai Risiko Farmakovigilans Badan Obat-obatan Eropa (PRAC) mengungkapkan mereka menilai laporan dari gangguan sisetm kekebalan langkah yang ditemukan pada orang-orang setelah vaksinasi.
“PRAC menganalisis data yang diberkan pemegang otorisasi pemasaran pada kasus GBS yang dilaporkan setelah vaksinasi,” kata PRAC.
PRAC melanjutkan, GBS diidentifikasi selama proses otorisasi pemasaran sebagai kemungkinan kejadian buruk yang memerlukan aktivitas pemantauan keselamatan khusus. PRAC juga telah meminta data lanjutan yang lebih rinci tentang kasus itu, dan akan merilis informasi.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengatakan GBS adalah kondisi langkah dan serius yang mempengaruhi saraf, dan dapat menimbulkan perasaan mati rasa, lemah, dan nyeri pada mereka yang mengalaminya.
Meski GBS dapat diobati dan penderita bisa sembuh total, namun penyakit ini juga mengancam jiwa. Mereka yang sembuh dari GBS mengalami masalah jangka panjang.
Sebelunya, vaksin AstraZeneca menyebabkan ratusan kasus pembekuan darah, dengan puluhan kematian, yang menyebabkan pembatasan penggunaan vaksin itu di banyak negara.
Di Britania Raya, mereka yang berusia 40 tahun akan ditawari vaksin alternatif untuk mencegah penundaan program vaksinasi. Namun EMA masih mengatakan manfaat vaksin AstraZeneca jauh lebih besar dibanding risikonya bagi sebagian populasi.