Crispy

Takut Hamas Menang, Sejumlah Negara Arab Minta Abbas Batalkan Pemilu

Laporan di media-media Arab menyebutkan Mesir dan Yordania sudah menyatakan kekhawatiran mereka perpecahan di tubuh Fatah, faksi yang dipimpin Abbas, bakal menyebabkan Hamas menang seperti yang mereka raih dalam pemilihan parlemen, Januari 2006.

JERNIH—Ketakutan Hamas kembali bisa memenangi pemilihan umum mendatang secara fair, sejumlah negara Arab meminta Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk membatalkan rencana Pemilu mendatang. Hal tersebut dikatakan anggota Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzuq.

Permintaan itu, menurut Abu Marzuq, ditolak Abbas. Sayangnya Abu Marzuq tidak mau menyebutkan negara Arab mana saja meminta Abbas membatalkan rencana pemilihan umum.

“Presiden Abbas menolak permintaan itu,” kata Abu Marzuq kepada para wartawan Palestina. “Sebagian negara di kawasan Timur Tengah tidak ingin Palestina menggelar pemilihan umum.”

Meski begitu, laporan di media-media Arab menyebutkan Mesir dan Yordania sudah menyatakan kekhawatiran mereka perpecahan di tubuh Fatah, faksi yang dipimpin Abbas, bakal menyebabkan Hamas menang seperti yang mereka raih dalam pemilihan parlemen, Januari 2006.

Menurut Abu Marzuq, kedua negara itu pula yang memohon kepada Abbas agar melupakan permusuhannya dengan Muhammad Dahlan, kini menetap di Uni Emirat Arab (UEA), buat mencegah kemenangan Hamas. Dia menambahkan peluang pemilihan umum ditunda sekitar 40 persen saat ini.

Dia menjelaskan Hamas sudah menyiapkan daftar calon anggota parlemen yang bakal dipimpin Khalil al-Hayya. Sekitar 55 persen kandidat Hamas berasal dari tepi Barat, sisanya asal Jalur Gaza.

Hayya, anggota Biro Politik Hamas, pada pemilihan parlemen 2006 terpilih mewakili Kota Gaza.

Palestina berencana melangsungkan tiga pemilihan umum tahun ini, yakni pemilihan parlemen (22 mei), pemilihan presiden (31 Juli), dan pemilihan Dewan Nasional Palestina (31 Agustus). [Jerusalem Post]

Back to top button