Crispy

Taliban Temukan Timbunan Rudal Balistik Peninggalan Uni Soviet di Lembah Panjshir

  • Identifikasi sementara menyebutkan ada dua jenis rudal; jarak pendek dan menengah.
  • Hulu ledak rudal berserakan. Tidak ada bahan bakar untuk mengoperasikan rusak.
  • Rudal mulai lapuk, dengan cat terkelupas.

JERNIH — Taliban menemukan sejumlah rudal balistik buatan Uni Soviet di Lembah Panjshir saat mengamankan wilayah itu dari kemungkinan kembalinya pasukan Ahmad Massoud.

Video temuan itu beredar di media sosial Twitter, diunggah seorang bernama Abu Drexy Khorasani, atau Drexy Baba. Keterangan di atas video menyebutkan rudal ditemukan selama opearsi pencarian oleh International Energy Agency (IEA).

“Satu rudal yang lebih besar tampaknya rudal jarak menengah, mirip Tochka,” tulis Drexy Baba. “Pakar militer pasti lebih tahu soal ini.”

Russia Today menulis sebelum menemukan sejumlah rudal, Taliban menemukan cache rudal tergeletak di tepi Sungai Panjshir. Temuan ini mencengangkan prajurit Taliban.

Video yang diambil prajurit Taliban menunjukan 10 rudal jarak menengah Luna-M. NATO memberi nama rudal ini FROG-7, serta 10 rudal balistik jarak menengah R-17 Elbrus — yang menurut NATO rudal ini bernama Scud-B.

Citra satelit memperlihatkan rudal-rudal itu telah lama disimpan di Lembah Panjshir. Kini, rudal-rudal itu mengalami pelapukan, dengan cat tubuh terkelupas.

Beberapa hulu ledak, kemungkinan untuk FROG-7, juga tergeletak di sekitar tempat penyimpanan. Hulu ledak itu seolah sengaja disimpan dalam wadah transportasi, dan terlihat lebih baik.

Tidak diketahui apakah rudal itu berbahan bakar. Artinya, bisa ditembakan. Yang pasti, menurut pakar militer, semua rudal itu tidak mungkin bisa beroperasi.

Scud-B adalah rudal jarak menengah yang dikembangkan tahun 1960-an. Rudal berdaya jangkau 300 kilometer, dan mampu membawa berbagai hulu ledak, termasuk nuklir.

FROG-7 adalah rudal jarak pendek taktis, dengan jangkauan maksimum 70 kilometer.

Rudal-rudal itu dipastok pemerintah Uni Soviet kepada pemerintah sosialis bentukannya pada tahun 1980-an. Setelah pemerintah Afghanistan bentukan Uni Soviet runtuh di awal 1990-an, amunisi jatuh ke tangan kelompok-kelompok bersenjata, termasuk pasukan perlawanan pimpinan Ahmad Shah Massoud yang bermarkas di Lembah Panjshir.

Back to top button