Crispy

Thailand-Kamboja di Ambang Perang Rebutan Kuil Berusia 900 Tahun

  • Selama puluhan tahun Thailand dan Kamboja atas Preah Vihear, kuil berusia 900 tahun di perbatasan kedua negara.
  • Pemerintah Thailand sedang dilanda kesulitan ekonomi, dan harus menghentikan bantuan langsung tunai kepada jutaan warga.

JERNIHThailand dan Kamboja berada di ambang perang perbatasan. Militer Thailand mengatakan siap meluncurkan operasi tingkat tinggi, menyusul laporan intelejen mengindikasikan Kamboja meningkatkan kesiapan militer di sepanjang perbatasan kedua negara.

Dalam pernyataan Kamis 5 Juni, militer Thailand siap melawan segala pelanggaran kedaulatan. PM Thailand Paetongtarn Shinawatra, Jumat 6 Juni, menggelar pertemuan Dewan Keamanan Nasional dan mengatakan meski militer siap membela kedaulatan, mereka memahami situasi dan kapan eskalasi diperlukan.

“Militer telah mengonfirmasi kesiapan untuk skenario apa pun,” katanya. “Tetapi bentrokan apa pun akan menyebabkan kerusakan. Jadi kami akan menempuh cara damai.”

Pemerintah Kamboja dan Thailand telah bertukar pernyataan hati-hati selama berhari-hari, dan keduanya berkomitmen untuk terus berdialog setelah pertikaian singkat di perbatasan pada 29 Mei. Saat itu, kontak senjata membuat satu tentara Kamoja tewas.

Jelang pertemuan Jumat 6 Juni militer Thailand mengatakan siap untuk operasi militer tingkat tinggi jika diperlukan untuk membalas.

Merujuk insiden 28 Mei, Chum Sounry — juru bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja — mengatakan militer Thailand menembaki sebuah desa yang telah lama dikenal sebagai pos militer Kamboja. Thailand mengatakan mereka bukan yang pertama melepas tembakan.

“Serangan itu melanggar kedaulatan Kamboja dan nota kesepahaman yang ditanda-tangani kedua pemerintah Juni 2000,” kata Sounry.

Rivalitas Bersejarah

Thailand dan Kamboja punya persaingan bersejarah, tapi pemerintah kedua negara menikmati hubungan bersahabat. Mantan PM Thailand Thaksin Shinswatra dan Hun Sen bersahabat. Kini, putra-putri keduanya menjadi perdana menteri di negara masing-masing.

Masalah muncul saat pemerintah Thailand yang dipimpin Partai PheuThai harus berjuang menghidupkan kembali ekonomi yang lesu karena tarif tinggi AS, dan terpaksa menghentikan pemberian uang tunai kepada puluhan juta orang.

Pheu Thai adalah partai Keluarga Shinawatra, dan punya masalah dengan militer Thailand yang dua kali menggulingkan pemeirntahannya, tahun 2006 dan 2014.

Setelah pertemuan keamanan Jumat 6 Juni, pemimpin Angkatan Bersenjata Thailand Songwit Noonpackdee mengatakan pihaknya mendukung pendekatan untuk menyelesaikan perselisihan secara damai.

Menteri Pertahanan Thailand Phumtham Wechayachai mengatakan pertemuan dengan Menhan Kamboja Thia Saya membahas cara menghindari kekerasan dan bertindak hati-hati. Ia mengusulkan agar kedua pihak mundur ke posisi yang disepakati tahun 2024.

Bentrok senjata Thailand-Kamboja terakhir kali tahun 2011 atas wilayah sengketa bernama Preah Vihear, kuil berusia 900 tahun yang diperebutkan sealma puluhan tahun. Sengketa atas kuil ini membangkitkan sentimen nasionalis kedua pihak.

Tahun 2012 Mahkamah Internasional memutuskan mendukung Kamboja dalam mengklarifikasi keputusan tahun 1962, yang memberikan yurisdiksi atas kuil itu.

Pekan ini, Kamboja akan merujuk akan membawa perselisihan atas empat bagian perbatasan ke Mahkamah Internsional, dan meminta Thailnd bekerja sama. Thailand mengatakan tidak mengakui yurisdiksi pengadilan internasional.

Back to top button