Threads Menggila, Elon Musk Panik: Sebut Bos Meta ‘Cuck’ dan Tantang Adu Penis
![](https://jernih.co/wp-content/uploads/2023/07/musk.jpg)
- Sebelumnya, Twitter mengancam akan menggugat Meta Platform karena mencuri rahasia dagang.
- Meta Platform menjawab santai, dan terus mengoleksi jutaan pengguna.
JERNIH — Elon Musk makin jengkel lihat sukses Threads mengoleksi lebih 100 juta pengguna dalam hitungan hari, dan memperbarui perseteruannya dengan Mark Zuckerberg lewat postingan di Twitter.
“Zuck is a cuck,” tulis Musk dalam postingan Minggu 9 Juli lalu. “Saya mengusulkan kontes mengukur penis secara harfiah.”
Cuck (baca: kək) adalah kata untuk menyebut pria lemah atau budak. Kata ini sering digunakan untuk menghina orang dengan pandangan politik moderat atau progresif.
Menurut Cambridge Dictionary kata ini digunakan untuk menghina orang lemah, dan biasanya disematkan politisi sayap kanan untuk orang dengan pandangan politik liberal.
Selama bertahun-tahun Musk dan Zuck berseteru. Semula hanya saling serang secara verbal di media sosial. Beberapa pekan lalu, Musk meningkatkan perseteruan dengan menantang Zuck berkelahi di oktagon Las Vegas.
Musk tidak pernah memberi kepastian kapan pertarungan dengan Zuck akan berlangsung. Zuck hanya menunggu seraya terus berlatih Brazilian Jiu-Jitsu.
Berbagai prediksi bermunculan. Zuck diunggulkan banyak orang. Bahkan Bard AI, kecerdasan buatan milik Google, mengunggulkan Zuck.
Belum lagi baku pukul keduanya terlaksana, Zuck meluncurkan Threads. Pasar memanaskan suasana dengan menyebut Threads sebagai Twitter-Killer.
Sampai Senin 10 Juli, atau lima hari setelah peluncuran, Threads mengoleksi 100 juta pengguna. Mark Zuckerberg berharap Threads menjadi platform perbincangan dengan satu milyar pengguna, sesuatu yang tak bisa dilakukan Twitter.
Twitter, yang diakuisis Elon Musk dengan harga 44 miliar dolar AS, menuduh Meta Platform mencuri rahasia dagang Twitter untuk membuat Threads. Lewat firma hukumnya, Twitter mengancam akan menggugat Meta.
“Persaingan baik-baik saja, curang jangan,” kicau Musk pekan lalu.
Musk juga menuduh Meta Platform mempekerjakan mantan karyawan Twitter yang memiliki akses ke kekayaan intelektual perusahaan lama.
Andy Stone, juru bicara Meta, membatnah tuduhan itu. Musk tampaknya tak punya bukti untuk menggugat Meta, yang membuatnya kembali melontarkan kata maki-maki.