Toyota e-Palette, Kendaraan Otonom EV yang Mengubah Mobilitas Masa Depan

Toyota e-Palette adalah langkah berani menuju masa depan mobilitas otonom yang inklusif dan efisien. Dengan desain futuristik, fitur canggih, dan kemitraan solid, ia berpotensi mengubah bagaimana kita berpindah dan berbisnis di kota-kota padat.
JERNIH – Toyota Motor Corporation resmi meluncurkan e-Palette BEV, sebuah kendaraan listrik otonom yang dirancang untuk merevolusi layanan mobilitas. Bukan sekadar bus atau van biasa, e-Palette adalah platform serbaguna yang bisa berfungsi sebagai shuttle penumpang, truk pengiriman, toko mobile, atau bahkan ruang layanan sementara.

Sebagai simbol transformasi Toyota dari produsen mobil tradisional menjadi penyedia mobilitas, e-Palette menjanjikan visi “Mobility for All” – mobilitas untuk semua orang, termasuk yang berkebutuhan khusus. Dalam review ini, kita akan membahas spesifikasi, fitur, uji coba nyata, serta pro dan kontra berdasarkan informasi terbaru.
e-Palette pertama kali diperkenalkan sebagai konsep di CES 2018, di mana Toyota mengumumkan aliansi dengan mitra besar seperti Amazon, Uber, Mazda, Pizza Hut, dan Didi Chuxing untuk mengembangkan platform Mobility as a Service (MaaS). Konsep ini dirancang sebagai kendaraan listrik otonom yang fleksibel, seperti “palet cat” yang bisa disesuaikan untuk berbagai kebutuhan.

Pada 2021, versi khusus digunakan di Olimpiade Tokyo untuk mengangkut atlet, meskipun masih dengan pengemudi cadangan. Setelah bertahun-tahun pengembangan dan pengujian, e-Palette akhirnya siap produksi di Jepang, dengan harga mulai dari sekitar 29 juta yen (sekitar Rp 3 miliar). Peluncurannya menandai langkah konkret Toyota menuju era otonom penuh.
e-Palette BEV adalah kendaraan battery-electric vehicle (BEV) dengan desain modular yang menekankan skalabilitas. e-Pallete memiliki panjang 4,95 m, lebar 2,08 m, dan tinggi 2,650 m. Kapasitas mencapai 17 orang (4 duduk + 12 berdiri + pengemudi). Berat total 2.950 kg

EV ini memakai baterai 72,82 kWh lithium-ion, jangkauan hingga 250 km (155 mil). Ditopang oleh fitur pengisian baterai cepat 90 kW (80% dalam 40 menit), AC 6 kW (penuh dalam 12 jam).
Desainnya unik dengan lantai rendah, pintu geser lebar, dan ramp listrik otomatis untuk aksesibilitas kursi roda. Interior luas dengan jendela besar menciptakan rasa terbuka, sementara signage digital di dalam dan luar bisa dikustomisasi untuk iklan atau informasi layanan.
e-Palette bukan hanya kendaraan transportasi, tapi platform MaaS yang adaptif. Fitur kuncinya meliputi keserbagunaan merubah fungsi sepanjang hari – shuttle pagi/sore, toko mobile siang hari. Integrasi dengan sistem manajemen operasi memungkinkan pengiriman barang atau layanan tepat waktu. Tersedia fitur ramah disabilitas seperti penyesuaian tinggi, pengencang satu sentuhan, dan bantuan keluar aman. Ini mendukung visi inklusif Toyota.
EV ini didukung Automated Driving Kit (ADK) dari mitra seperti May Mobility, termasuk sensor LiDAR, kamera, dan AI Multi-Policy Decision Making (MPDM) untuk belajar real-time dari skenario tak terduga. Terdapat pula sistem pemantau kabin, bantuan keluar pintu, dan redundansi sistem untuk mencegah kegagalan.

Kendaraan ini dapat berfungsi sebagai sumber listrik darurat, ideal untuk bencana alam. Fitur-fitur di atas membuat e-Palette cocok untuk lingkungan urban padat, di mana efisiensi dan fleksibilitas menjadi prioritas.
e-Palette telah melewati berbagai uji coba untuk membuktikan kelayakannya. Pada 2024, May Mobility meluncurkan layanan AV di pabrik Toyota Motor Kyushu di Fukuoka, Jepang, menggunakan e-Palette sebagai shuttle karyawan. Teknologi MPDM dari May Mobility memungkinkan kendaraan menangani ribuan skenario per detik, dengan operator pengawas untuk mematuhi regulasi lokal. Uji ini menunjukkan peningkatan perilaku kendaraan yang lebih baik setelah pengujian intensif sejak 2022.
Kemitraan strategis termasuk aliansi e-Palette dengan Amazon (untuk pengiriman), Uber (ride-hailing), dan Pizza Hut (layanan makanan). Toyota juga bekerja sama dengan NTT untuk infrastruktur, serta rencana deployment di Woven City (kota prototipe Toyota) dan Toyota Arena Tokyo mulai Oktober 2025. Di sini, e-Palette akan digunakan untuk transportasi, gudang mobile, dan demo otonom dengan dealer serta pemerintah daerah. Pengujian di lingkungan nyata seperti pabrik dan arena ini membuktikan kemampuannya beroperasi aman di area tertutup, meskipun belum sepenuhnya otonom di jalan umum.(*)
BACA JUGA: “China Inside”; EV Jenama Eropa, Teknologi China