Trump Klaim Kemenangan, Minta Mahkamah Agung Hentikan Perhitungan Suara
- Donald Trump berpidato mengklaim kemenangan, beberapa jam setelah Joe Biden meminta pendukungnya bersabar.
Washington — Presiden AS Donald Trump menuduh Partai Demokrat mencurangi pemilihan presiden, dan mengumumkan akan mendesak Mahkamah Agung mengakhiri perhitungan suara.
“Ini penipuan publik AS. Memalukan,” kata Trump saat berpidato di Gedung Putih sekitar pukul 02:30.
“Kami bersiap memenangkan pemily ini. Terus terang, kami memenangkan pemily ini,” katanya.
Menurut Trump, Partai Demokrat berniat membawa hasil pemily ke Mahkamah Agung AS. Tujuannya, memastikan integritas demi kebaikan bangsa ini.
“Kami ingi hukum digunakan dengan cara yang tepat, jadi kami akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kami ingin semua pemungutan suarat dihetnikan,” kata Trump.
Yang dimaksud Trump bukan pemungutan suara dihentikan, tapi perhitungan suara. Sebab, Trump berpidato ketika pemungutan suara di seluruh negeri berakhir.
Hasil dari negara bagian yang menjadi medan pertumpuran, termasuk Pennsylvania, Wisconsin, Michigan, dan Georgia, belum diumumkan. Bukan hal aneh jika butuh waktu lebih satu hari untuk menghitung suara di empat daerah pemilihan ini.
Tahun ini, opsi tambahan surat suarat masuk karena pandemi virus korona telah memicu kontroversi. Beberapa negara bagian akan mengijinkan perhitungan suara selama berhari-hari, yang akan mengakibatkan penundaan hasil pemilu dalam waktu lama.
Electoral College yang dihitung Al Arabiya menempatkan Biden di atas Trump, dengan 224 berbanding 213. Seorang kandidat membutuhkan 270 suara electoral college untuk dinyatakan sebagai pemenang.
Ada 62 suara electoral college yang dibagi antara empat negara bagian.
Pidato Trump muncul beberapa jam setelah Joe Biden meminta pendukungnya bersabar. “Kami yakin berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pemilihan ini,” kata Biden.