Unggah Video Bernyanyi Tanpa Hijab di YouTube, Penyanyi Iran Parastoo Ahmadi Ditangkap
- Parastoo Ahmadi bernyanyi dalam konser di karavanserai, penginapan dari era Jalur Sutra.
- Tidak diketahui apa tuduhan yang dikenakan dan di mana Parastoo Ahmadi ditahan.
JERNIH — Penyanyi Parastoo Ahmadi ditangkap otoritas Iran setelah mengunggah video dirinya bernyanyi tanpa hijab di YouTube.
Dalam video berdurasi 27 menit terlihat Parastoo Ahmadi bernyanyi dalam balutan gaun tanpa lengan dan rambut terurai, diiringi empat musisi pria. Video dibuat Rabu pekan lalu dalam pertunjukan konser.
Parastoo Ahmadi, dalam keterangan di video itu, menggambarkan diri sebagai ‘konser khayalan’. Ia mengundang penonton untuk membayangkan tanah air yang indah Iran.
Konser itu digelar di karavanserai, istilah untuk menyebut penginapan di sepanjang Jalur Sutra. Karavanserai, atau caravansary, adalah tempat pedagang dan pelancong beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan menyusur Jalur Sutra yang membentang dari Afrika Utara ke Asia Tengah.
Parastoo Ahmadi, dalam teks video itu, menulis dari karavanserai inilah sejarah dan mitos kita saling terkait.
“Saya Parastoo Ahmadi, gadis yang ingin bernyanyi untuk orang-orang yang saya cintai,” tulis Parastoo. “Ini dalah hak yang tidak dapat saya abaikan. Bernyanyi untuk tanah yang saya cintai dengan penuh semangat.”
Milad Panahipour, pengacara Iran, mengatakan kepada The Associated Press bahwa Parastoo ditangkap Sabtu 14 Desember, dan tidak diketahui tuduhan, lembaga yang menangkap, dan lokasi penahanannya.
Pengadilan Iran mengatakan kasus telah dibuka terkait tuduhan pertunjukah Parastoo Ahmadi, tetapi tidak menyebut rincian tuduhan. Mehr, kantor berita yang dikelola pemerintah, mengatakan Parastoo Ahmadi dibebaskan setelah diinterogasi pihak berwenang.
“Pusat Informasi Kepolisian Mazandaran mengumumkan Parastoo Ahmadi menghadiri sesi pengarahan, setelah mengunggah vide yang dianggap bertentangan dengan norma dan nilai budaya,” tulis Mehr. “Parastoo Ahmadi diminta hadir di hadapan otoritas pengadilan.”
Hengaw Organization for Human Rights, yang berbasis di Norwegia, mengatakan dua pria yang tampil bersamanya; Sohail Faghih-Nassiri dan Ehsan Beyradhdar, juga ditangkap.
Rezim garis keras Iran, berkuasa setelah Revolusi Islam Iran 1979, mengesahkan UU yang menyatakan perempuan harus mengenakan hijab di hadapan laki-laki. UU ini ditentang banyak perempuan Iran di dalam dan luar negeri.