Video Anak-anak Israel Nyanyi ‘Kami akan Musnahkah Gaza’ Beredar di Media Sosial
- Video diposting The Civil Front, lembaga non-pemerintah yang mengaku apolitis.
- Anak-anak yang menyanyikan berasal dari Gaza Envelope, pemukiman Yahudi tujuh kilometer dari Jalur Gaza.
JERNIH — Sebuah video anak-anak menyanyikan lagu genosida Gaza, diposting televisi pemerintah Israel Kan News, beredar di media sosial dan menimbulkan kemarahan publik.
Middle East Monitor memberitakan video berdurasi tiga menit itu dibagian ribuan kali di media sosial, dan menimbulkan kemarahan karena anak-anak telah diajarkan mengagungkan genosida.
“Dunia seperti apa yang kita tinggali ketika anak-anak dengan santai bernyanyi tentang kematian dan kehancuran,” sulit salah satu pengguna Instagram. “Ini menunjukan betapa indoktrinasi dini telah dimulai.”
Video itu diposting di platform online Kan News, tapi kemudian dihapus. Meski demikian, siapa pun bisa menangkap lirik lagu itu. Berikut kutipannya
Di sini IDF melewati batas
untuk memusnahkan pembawa swastika
Di tahun berikut tidak ada apa pun di sana
Dan kami akan kembali selamat ke rumah kami dalam waktu satu tahun
Kami akan memusnahkan semua
Dan kami kembali membajak ladang kami.
Anak-anak dalam video itu dikabarkan berasal dari Gaza Envelope, permukiman Yahudi yang hanya berjarak tujuh kilometer dari Jalur Gaza. Mereka dievakuasi saat Hamas melakukan serangan mendadak pada 7 Oktober.
Video itu bukan hoax, tapi nyata dan diposting kelompok The Civil Front. Di situsnya, Civil Front mengaku apolitis, dan video itu diposting untuk menggalang dukungan bagi tentara Israel.
Keterangan lain yang dihimpun Euronews menyebutkan video itu diberi judul Lagu Persahabaan 2023, dan merupakan adaptasi dari puisi terkenal memperingati pembunuhan orang Yahudi jelang berdirinya negara Israel 1948.
Liberation, surat kabar Prancis, mengatakan lagu aslinya tidak mengandung permusuhan terhadap Gaza.
Komunitas internasional mengecam lagu itu karena liriknya menganjurkan genosida, sesuatu yang menurut PBB sedang dilakukan Irael di Gaza saat ini.
Middle East Eye melaporkan lirik lagu itu ditulis bersama oleh Ofer Rosenbaum, ketua The Civil Front. Rosenbaum juga berada di balik kampanye poster kontroversial di Israel.
Menggunakan kercerdasan buatan (AI), Rosenbaum menggambarkan pemimpin Hamas dan Hizbullah diikat dan dipukuli ketika tentara Israel berada di depan mereka. Kampanye itu direspon beragam oleh masyarakat Israel.