Crispy

Vietnam Terpanggang Gelombang Panas, Ratusan Ton Ikan Mati

  • Debit air waduk Song May menyusut, yang menyebabkan sekitar 200 ton ikan mati mendadak.
  • Gelombang panas juga menerpa Kamboja, yang membuat PM Hun Sen mempertimbangkan meliburkan sekolah.

JERNIH — Gelombang panas melanda Vietnam dalam sepuluh hari terakhir, menyebabkan ratusan ton ikan di sebuah waduk di Propinsi Dong Nai mati.

“Semua ikan di Waduk Song May mati karena kekurangan air,” kata seorang warga setempat seperti dikutip situs tuoitrenews.vn. “Hidup kami terbalik selama sepuluh hari terakhir karena bau busuk ikan menyebar ke seluruh desa di sekitar waduk.”

Gambar-gambar di media lokal menunjukan warga mengarungi dan berperahu melintasi waduk Song May seluas 300 hektar. Sekujur waduk bukan lagi air, tapi bangkai ikan yang membusuk.

Selama sekian pekan hujan tak turun di Propinsi Dong Nai. Air waduk menyusut, yang membuat mahluk di dalamnya tak bisa bertahan hidup.

Sebelum debit air turun, pengelola waduk memanfaatkan banyak air untuk menyelamatkan tanaman di hilir. “Mereka mencoba merenovasi waduk, mendatangkan pompa untuk mengeluarkan lumpur agar ikan memiliki lebih banyak ruang dan air,” kata kata seorang warga.

Upaya itu gagal total, dan tak perlu menunggu terlalu lama untuk melihat bencana kematian massal ikan di dalam waduk. Media lokal memperkirakan jumlah ikan yang mati mencapai 200 ton.

Situs tuoitrenews.vn memberitakan perusahaan yang bertanggung jawab mengelola danau mulai melakukan pengerukan pada awal 2024, dan berencana membuang air tambahan ke dalam reservoir untuk ikan.

“Gelombang panas membuat investor melepas air daerah hilir. Permukaan waduk turun, dan kematian ikan tak terhindarkan,” kata situs berita itu.

Waduk Song May adalah sumber air untuk tanaman di distrik Trang Bom dan Vinh Cuu di Propinsi Dong Nai. Pihak berwenang kini menyelidiki insiden kematian ikan seraya mengangkut semua bangkai ikan dari danau.

Asia Tenggara Terpanggang

Suhu di Propinsi Dong Nai, seratus kilometer dari Ho Chi Minh City, mencapai 40 derajat Celcius sepanjang April 2024 dan tercatat memecahkan rekor tertinggi yang tercatat tahun 1998.

Vietnam bukan satu-satunya yang terpanggang. Di Kamboja, suhu mencapai 43 derajat Celcius, yang membuat PM Hun Sen mempertimbangkan untuk menutup sekolah demi melindungi guru dan siswa.

Di Thailand, penggunaan listrik melonjak ke rekor baru karena semua rumah butuh pendingin ruangan saat suhu mencapai 44 derajat Celcius.

Back to top button