Virus Korona: Cina Sebut AS tak Bermoral
Beijing — Cina menyebut AS tak bermoral, dengan mengambil tindakan berlebihan untuk melindungi warga dari wabah virus korona.
“Kami melihat AS sejauh ini tidak memberi bantuan kapada staf medis Cina di garis depan yang memerangi virus,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Cina seperti dikutip Global Times — surat kabar Partai Komunis Cina.
“Negara-negara kurang berkembang, salah satunya Pakistan, membantu dengen membawa masker dan pelindung. AS tidak melakukan apa pun untuk membantu,” lanjut penyataan itu.
Beijing marah menyusul pengumuman Washington yang melarang orang asing, yang melakukan perjalanan ke Cina, masuk ke AS dalam 14 hari. Menurut Beijing, tindakan AS melampaui ketetapan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan dan perdagangan dengan Cina.
* Thailand Sembuhkan Pasien Virus Korona dengan Antiflu dan Anti-HIV
* Jutaan Warga Cina Saksikan Live Streaming Pembangunan Dua Rumah Sakit
* Pasien Virus Korona Meninggal, Publik Filipina Marah dan Cemas
AS adalah negara pertama yang mengambil tindakan ekstrem, dan — menurut Kementerian Luar Negeri Cina — menjadi contoh buruk bagi seluruh dunia.
Menlu AS Mike Pompeo bahkan sempat menyebut Partai Komunis Cina (PKC), yang berusaha memimpin rakyat Cina melawan virus, adalah ancaman utama zaman kita. Senator AS Tom Cotton membuat tuduhan berlebihan terhadap Cina, terkait krisis virus korona.
Menurut Global Times, ada beberapa kritik terhadap pendekatan Beijing memerangi virus. Kriik itu muncul pada tahap awal, dan itu situasi normal.
Pada tingkat global, respons Cina terhadap krisis sangat kuat. WHO memoji berbagai tindakan Cina, karena sejauh ini baru satu orang yang meninggal akibat virus korona di luar Cina.
AS seolah lupa bagaimana tahun 2009 mereka dihantan virus H1N1, yang menewaskan 284 ribu orang di seluruh dunia. Saat itu, AS gagal mengadopsi langkah-langkah pengendalian efektif dan menyebabkan virus menyebar ke seluruh dunia.