Ada kekhawatiran perusahaan farmasi mengambil jalan pintas dalam uji klinis karena desakan kebutuhan vaksin, bahkan juga terburu-buru membawa vaksin ke public.
JERNIH-Di tengah antusiasme berbagai negara di dunia mencari vaksin corona, Badan Kesehatan Dunia (WHO) justru mengeluarkan pernyataan pesimis dengan menyatakan bahwa WHO tidak bisa mengharapkan vaksinasi Covid-19 hingga pertengahan 2021.
Namun WHO menyambut baik perkembangan uji klinis tahap III yang saat ini dilakukan di berbagai Negara. WHO juga menyebut setidaknya enam hingga sembilan pengujian vaksin corona telah mencapa uji klinis.
“Kami tahu setidaknya enam hingga sembilan (kandidat vaksin) yang telah melalui jalan panjang penelitian. (Bagaimanapun) menilik linimasa yang realistis, kita belum bisa benar-benar berharap untuk bisa melakukan vaksinasi secara luas hingga pertengahan tahun depan,” kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Jumat (4/9) seperti dilansir AFP.
Dalam prosedur normal, tahap pengujian vaksin termasuk uji klinis membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk memverifikasi hingga kadidat vaksin dinyatakan aman dan efektif.
Prosedur panjang yang harus dilalui ini juga sebagai upaya memastikan bahwa vaksin nantinya aman dan manjur untuk mengobati suatu penyakit
Namun khusus untuk vaksin corona ini memerlukan kecepatan dalam melakukan uji klinis karena terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang cepat, sehingga menimbulkan desakan kebutuhan vaksin sesegera mungkin.
Desakan akan kebutuhan vaksin corona dikhawatirkan akan mengabaikan tingkat keamanan dan kemanjuran atau efektivitas vaksin, dimana keamanan, kemanjuran dan efektifitasnya jadi lebih rendah daripada yang seharusnya.
Ada kekhawatiran perusahaan farmasi mengabaikan pentingnya mematuhi norma pengujian tinggi, dengan mengambil jalan pintas alias melenceng dari standar bahkan terburu-buru membawa vaksin ke publik.
Dalam catatan WHO, saat ini terdapat 34 kandidat vaksin di seluruh dunia dalam berbagai tahap uji klinis pada manusia. Sementara kandidat vaksin yang masih dalam evaluasi praklinis, sebanyak 142 vaksin. (tvl)
