Crispy

WHO Peringatkan AS Bisa Jadi Pusat Pandemi Baru Virus Corona

Jumlah korban tewas di New York City mendekati 100 orang, memicu kekhawatiran yang berkembang atas penyebaran virus di kota metropolis terbesar AS itu

WASHINGTON—Seorang juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  mengatakan, badan itu melihat ‘percepatan sangat besar’ dalam jumlah kasus virus Corona yang terjadi di Amerika Serikat. Ia memperingatkan negara itu bisa menjadi pusat pandemi baru.

Menurut dia, lebih dari seperlima populasi dunia diperintahkan atau didesak untuk tinggal di rumah mereka, pada minggu yang sangat penting dalam pertempuran untuk mengatasi virus corona. Dalam pada itu ia melihat ada akselerasi yabg sangat besardalam kasus-kasus di Amerika Serikat, yang sekarang bisa menjadi pusat pandemi baru.

Inggris telah bergabung dengan negara-negara lain dalam memberlakukan perintah ketat untuk tinggal di rumah, dengan jumlah kematian akibat virus di seluruh dunia melonjak melewati 16.500, dan jumlah kasus yang dikonfirmasi melewati angka 377.000.

Jumlah korban tewas di New York City mendekati 100 orang, memicu kekhawatiran yang berkembang atas penyebaran virus di kota metropolis terbesar AS itu. New York City adalah rumah bagi sekitar 8,4 juta orang.

Thailand mengatakan akan mengumumkan keadaan darurat setelah Selandia Baru, Afrika Selatan dan Nepal mengumumkan lockdown dan Hong Kong menutup perbatasannya bagi non-penduduk untuk menghentikan kasus-kasus baru dari pendatang. Italia, Spanyol dan Prancis telah memberlakukan lockdown  nasional. Begitu juga dengan Malaysia.

Lockdown di Inggris terjadi setelah pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa telah terjadi percepatan yang signifikan dalam pandemi global. Tedros mengatakan butuh 67 hari sejak awal wabah di Cina pada bulan Desember untuk virus menginfeksi 100.000 orang pertama di seluruh dunia.

Lebih dari 10.000 orang kini meninggal di Eropa saja, pusat penyakit Covid-19 yang baru. Negara-negara yang paling banyak mencatat kematian selama 24 jam terakhir adalah Italia, dengan 601, Spanyol dengan 462 dan Prancis dengan 186.

Italia, dengan 6.077 kematian, sekarang memiliki lebih banyak kematian daripada daratan Cina di mana 3.277 orang telah meninggal dan 81.171 telah terinfeksi sejak kasus merebak pada Januari lalu. Sebanyak 73.159 orang telah pulih, menurut angka resmi. [South China Morning Post]

Back to top button