Dr. Josh Sharfstein: “Saya Pikir Sulit untuk Optimistis Pada Titik Ini”
Saat ini pemerintah Italia menutup semua sekolah dan universitas, serta masih menyiapkan langkah-langkah darurat lainnya untuk memperlambat penyebaran virus corona. Negara itu telah menjadi negara Eropa yang paling terpukul akibat Covid-19, manakala melampaui angka kematian 827 orang meninggal dan lebih dari 12 ribu kasus. Pada satu hari pernah terjadi lebih dari 200 kematian dalam 24 jam. Sampai saat ini sekitar 60 juta orang Italia dikarantina hingga 3 April.
Mungkinkah tempat-tempat lain akan semengerikan apa yang terjadi di Italia, atau bahkan jauh lebih buruk? Apa yang bisa kita lakukan bersama untuk mencegah hal itu datang ke ruang hidup kita? Berikut wawancara wartawan National Interest Jacob Heilbrunn dengan Dr. Josh Sharfstein, direktur Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins University.
Menurut Anda seberapa parah virus corona akan menghantam Amerika?
Sulit untuk membuat prediksi apakah kita akan mengalami masalah sebagaimana yang tengah terjadi di Italia sekarang, atau akan mengalami kondisi lebih seperti Korea Selatan. Atau mungkin juga sebagaimana negara lain yang tidak mencatatkan banyak kasus dan kematian seperti Italia. Sulit untuk mengatakannya, tetapi saya pikir kita perlu mempersiapkan dan berasumsi bahwa semua bisa terjadi seburuk Italia. Kita harus benar-benar mengambil semua tindakan pencegahan yang mungkin.
Apakah Anda pikir kita sudah mengambil tindakan pencegahan yang optimal?
Saya merasakan banyak kejadian dalam beberapa hari terakhir ini. Situasi bergerak sangat cepat. Saya pikir universitas melakukan cukup banyak hal pada hari-hari terakhir ini. Sejumlah kota telah mengambil tindakan yang lebih tegas. Kasus-kasus terpapar Covid-19 mulai terjadi secara merayap— orang-orang mulai memusatkan perhatian kepada Seattle dengan sangat cermat. Namun tampaknya kita belum sampai ke titik itu, meski segala sesuatunya dapat saja berubah sangat cepat.
Jadi, apakah Anda merasa lebih optimis atau pesimis? Apakah Anda pikir upaya dalam beberapa hari terakhir sudah mencukupi atau bergerak ke arah yang benar?
Ada beberapa alasan mengapa hal itu sulit dipastikan. Kurangnya kemampuan pengujian tentu saja salah satunya. Tetapi saya pikir sulit untuk optimistis pada titik ini. Saya pikir kita harus realistis. Kita bisa menghadapi banyak kasus dan itu bisa sporadis. Itu bisa saja terjadi di satu bagian negara yang mendapat pukulan hebat, seperti apa yang terjadi dengan Seattle sekarang, yang sangat mengkhawatirkan.
Kita akan mulai merasa lebih baik jika Seattle dapat melihat jalan keluarnya dengan sistem layanan kesehatannya yang mampu menangani semua kasus. Tetapi jika kota benar-benar dibanjiri dan para pasien perlu dipindahkan ke tempat lain, saya pikir itu adalah tanda peringatan utama dan keharusan untuk bertindak jauh lebih agresif.
Apakah Anda pikir Gubernur Cuomo melakukan hal yang benar dengan melakukan karantina mendasar di New Rochelle, New York?
Ya. Saya pikir orang mungkin salah paham akan beberapa istilah yang bisa menciptakan sedikit kebingungan. Ide untuk meminta orang untuk tetap tinggal di rumah, meminta mereka tidak pergi ke kantor. Itu mungkin bukan hal yang buruk. Apa yang akan sangat sulit untuk dibuat di Amerika Serikat adalah karantina yang diberlakukan militer, yang saya pikir tidak akan berhasil dan, dalam banyak hal, dapat memicu reaksi yang berlawanan karena orang tidak melakukannya karena mereka yakin, tetapi karena mereka terpaksa. Itu bisa menyebabkan banyak kesalahan , saya sangat berharap kita tidak sampai pada situasi itu.
Jadi apa skenario terbaik dan terburuk menurut Anda?
Saya akan mengatakan skenario terbaik adalah seperti apa yang terjadi di beberapa bagian dunia. Ada kasus di sini, di sana, tapi kita dapat melihat hal itu teratasi dengan relatif cepat. Kami mengisolasi pasien dan melakukan karantina sebentar, dan tidak ada lonjakan besar pasien sakit ke rumah-rumah sakit. Dan jika itu terjadi di satu tempat, rumah sakit di daerah lain dapat menangani luapan yang terjadi sehingga keseluruhan sistem perawatan kesehatan tetap utuh.
Dalam skenario terburuk, semoga itu tidak terjadi, bahwa kita memiliki begitu banyak orang yang terpapar yang jumlahnya melebihi kemampuan kita untuk merawat pasien yang membutuhkan perawatan lanjutan. Itu yang terlihat di Italia dan tentu juga di Wuhan. Jelas, virus itu mampu melakukannya.
Presiden Trump telah mendapat banyak kritik atas apa yang oleh para penentangnya dianggap sebagai sembrono dan respons yang lambat terhadap coronavirus. Apa penilaian Anda?
Sangat penting untuk jujur kepada orang-orang tentang ancaman yang mereka hadapi. Dan itu berarti bersikap jujur tentang apa yang sedang terjadi, dan apa yang bisa terjadi dan bagaimana orang dapat melindungi diri mereka sendiri.
Saya kuatir dengan pesan-pesan seperti “itu hoaks” atau “mereka pikir itu akan hilang” adalah bahwa orang tidak mengambil tindakan yang mereka butuhkan untuk melindungi diri mereka sendiri. Bahwa mereka tidak percaya apa yang sebenarnya terjadi. Padahal itu risiko nyata, yang risikonya semakin besar bahkan jika situasinya memburuk.
Tanggapan Pemerintah Trump dari perspektif komunikasi adalah sebagaimana diinginkan, karena ada begitu banyak pesan berbeda yang keluar. Itu membuat orang mudah bingung. Dan ketika itu terjadi, orang-orang cenderung mengatakan,” Oh, tidak ada yang bisa saya pikirkan atau cari bantuan.” Mereka dapat merasa tidak berdaya, mereka dapat merasa putus asa, mereka dapat mengatakan “tidak apa-apa, itu tidak berlaku untuk saya,” dan tidak ada yang benar-benar reaksi produktif.
Pada dasarnya Anda mengatakan kita berada di wilayah yang belum dipetakan. Tetapi apakah Anda merasa ada potensi untuk mulai lebih baik?
Saya pikir tidak pantas untuk optimistis saat ini. Tapi sebaliknya, saya pun tidak berpikir kita harus terlalu pesimis pada saat ini. Ada banyak langkah yang belum diambil. Kita akan mendapatkan lebih banyak tes di luar sana dan kami memiliki banyak fasilitas perawatan di rumah sakit. Keputusan yang dibuat suatu hari dapat diubah dengan sangat cepat jika situasinya berubah. Bahkan komunikasi yang membingungkan dari pemerintah, itu bisa diperbaiki.
Pertanyaan terakhir, berapa banyak informasi kita dapatkan dari pengalaman negara-negara lain seperti Korea Selatan, Cina, Rusia, Italia?
Ada banyak komunikasi di antara para ilmuwan. Ada banyak penelitian yang keluar. Salah satu peneliti di John Hopkins baru saja merangkum data dari seluruh dunia dan mengatakan kelihatannya orang akan menderita sakit sekitar lima hari setelah mereka terpapar. Itu jelas hal yang bermanfaat untuk menelusuri dan merespons epidemiologis yang berjalan. Ada penelitian yang sedang dilakukan tentang anak-anak dan paparan mereka, dan apa yang terjadi pada mereka dengan virus ini. Semua penelitian ini akan menjadi sangat penting. Kita semakin dapat membandingkan dengan berbagai tempat, bagaimana mereka merespons virus dan bagaimana pula virus merespons. [National Interest]