Rasis, Snapchat Tolak Konten Donald Trump
San Francisco – Presiden AS Donald Trump seringkali mengeluarkan pernyataan kontroversial termasuk di media sosial bahkan cenderung rasis. Akibatnya, Snapchat memutuskan untuk tidak lagi mau menayangkan konten dari Trump pada laman Discover.
“Kami selalu menyatakan Discover adalah platform tertutup dan kami memilih tipe konten seperti apa yang ingin dipromosikan di platform kami,” ujar CEO Snap Inc Evan Spiegel, seperti dilansir CNET, kemarin.
Kebijakan Snapchat ini dikeluarkan menyusul ungkapan Presiden Trump pada akhir Mei lalu, meski pun tidak diunggah di platform yang populer dengan video temporer ini. Trump pada 30 Mei lalu mencuit di Twitter, jika para demonstran di luar Gedung Putih menerobos pagar, mereka akan “disambut oleh anjing-anjing paling ganas dan senjata-senjata paling tidak menyenangkan”.
Spiegel mengklaim apa yang dilakukan perusahaanya aksi yang diambil perusahaannya itu sesuai dengan Amandemen Pertama, bahwa mereka bisa memutuskan apa yang muncul di platform tersebut. Amandemen Pertama berfungsi untuk melindungi individual dan bisnis privat dari pemerintah. “Kami ingin menggunakan hak kami untuk membela apa yang kami yakini,” kata dia.
Snap beberapa waktu lalu resmi menyatakan tidak lagi mempromosikan konten dari Presiden Trump di bagian Discover dengan alasan tidak mau mengamplifikasi suara-suara yang memicu kekerasan terhadap ras.
“Kekerasan ras dan ketidakdilan tidak mendapatkan tempat di masyarakat kami, dan kami bersama dengan mereka yang mencari kedamaian, cinta, kesetaraan dan keadilan di AS,” demikian pernyataan Snap.
Pengguna Snapchat tetap bisa mengikuti akun Presiden Trump dan melihat konten yang diunggah akun tersebut, meski pun tidak muncul di laman Discovery. [*]