Moron

Di Italia Predator Sex Berhasil Perdaya Lebih dari 400 Perempuan

Pria yang ternyata dokter gadungan itu menyebut akan melakukan diagnosis penyakitnya dan meminta para perempuan tersebut melakukan zoom pada area pribadi.

JERNIH-Lebih dari 400 di seluruh Italia telah menjadi sasaran seorang predator seksual berantai yang mengaku sebagai seorang dokter kandungan. Para korban berasal dari berbagai kota di Italia dari Lazio hingga Lombardia dan Calabria.

Polisi Italia berhasil menangkap dokter gadungan tersebut dan pada Jumat (17/12/2021) melakukan penggeledahandi tersangka predator seksual berantai tersebut.

Selama melakukan aksinya pria tersebut menyamar sebagai dokter kandungan untuk membujuk ratusan wanita menjalani pemeriksaan alat kelamin melalui video call.

“Dia kemudian membujuk mereka menjalani pemeriksaan ginekologi online,” kata polisi dalam pernyataan yang dilansir AFP.

Dari tangan pria mesum tersebut polisi berhasil mengamankan beberapa smartphone dan kartu memori. Investigasi atas pelecehan tersebut sedang berlangsung, kata polisi.

Penangkapan terhadap pria berusia 40 tahun itu dilakukan setelah menyadap teleponnya karena banyaknya keluhan dari para korban ke kepolisian.

Pria itu melakukan panggilan telepon pada para perempuan yang sebelumnya pernah menjalani swab test di klinik-klinik Italia.

“Dia memperkenalkan dirinya sebagai dokter. Dia tahu tanggal dan tempat lahir saya dan bertanya apakah saya pernah melakukan pemeriksaan ginekologi dalam beberapa bulan terakhir,” tulis harian Repubblica berdasarkan cerita salah satu korbannya.

Pada saat menelpon perempuan-perempuan tersebut, pria tersebut memberitahu perempuan tersebut bahwa mereka didiagnosis dengan sejumlah infeksi vagina.

Pria tersebut menyebut akan melakukan diagnosis penyakitnya dan meminta para perempuan tersebut meminta melakukan zoom pada area pribadi.

“Dia mengajukan pertanyaan yang semakin pribadi… kemudian meminta video call melalui Zoom atau Hangout… (dan) meminta saya untuk menunjukkan bagian pribadi saya untuk mengonfirmasi diagnosis,” kata perempuan itu, yang menjadi korban. (tvl)

Back to top button