Moron

Pulang Kampung Pesta Oplosan Disinfektan Nyawa Junet Melayang

KANDANGAN-Seorang remaja bernama Junet (18) meregang nyawanya setelah ia bersama dua kawannya menggelar pesta minuman keras atau miras yang dioplos dengan disinfektan, di Desa Kamawakan, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan.

Mereka dilaporkan merayakan kedatangan kawannya yang baru pulang dari rantau dengan mengonsumsi oplosan minuman energi dicampur dengan disinfektan. Akibatnya satu meninggal sementara dua orang lainnya kini tengah dalam kondisi kritis.

“Informasi yang kami peroleh, mereka minum salah satu merek minuman energi dan mencampurnya dengan cairan disinfektan dan alkohol,” kata Kepala Desa Kamawakan, Ardani,

Ardani menjelaskan kronologi kejadian, dimana berawal dari kembalinya Junet yang pulang kampung dari tanah perantauannya di Rantau, Kabupaten Tapin. Ia mengajak kawan-kawan di desanya untuk bertemu.

Selanjutnya pada hari Minggu (17/5/2020) mereka datang ke kantor desa, dimana aparat desa sedang sibuk membuat proposal untuk perbaikan jalan sehingga mereka tidak menyadari jika Junet dan kawannya sekitar 22.00 Wita pesta minuman keras dengan oplosan disinfektan.

Cairan itu sebenarnya tersedia di kantor desa untuk penyemprotan sehubungan dengan upaya pencegahan virus Covid-19.

“Aparat kami tidak ada yang tahu kalau mereka mencampurnya untuk diminum,” kata Ardani.

Selesai minum miras oplos, mereka bubar dan pulang kerumah masing-masing sementara Junet minta diantar ke rumah kawannya, Rinto.

“Saat asyik ngobrol itu, tiba-tiba Junet merasakan perutnya mules, lalu langsung ambruk dan meninggal dunia,” kata Ardani.

Ternyata bukan hanya Junet yang mengalami perut mules, demikian juga tiga temannya yang ikut minum oplosan juga tumbang karena sakit perut hingga dibawa warga ke Puskesmas Loksado.

Nyawa junet tak tertolong sementara tiga kawannya kondisinya semakin memburuk, sehingga pada Rabu (20/5/2020) sore dibawa ke RS H Hasan Basry.

Menurut Ardani, untuk membawa jenazah ke Kamawakan, terpaksa menggunakan jasa ojek karena akses jalan ke desa itu hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, dengan kondisi jalan cor beton dan sempit.

(tvl)

Back to top button