Selama Peringatan Kematian Ayahnya, Kim Jong Un Larang Rakyat Tertawa dan Rekreasi
Rakyat juga dilarang berbelanja bahan makanan, rekreasi, merayakan ulangtahun, bahkan dilarang menangis ketika ada keluarga meninggal dunia.
JERNIH-Dalam rangka peringatan sepuluh tahun kematian mantan pemimpin Kim Jong Il pada 17 Desember, Pemerintah Korea Utara (Korut) mengeluarkan perintah bagi penduduknya untuk merayakan hari berkabung selama 11 hari.
Menurut berita dari Radio Free Asia, pada Kamis (16/12/2021), untuk memperingati 10 tahun kematian Kim Jong Il, semua warga negara dilarang menunjukkan apa pun selain kekhidmatan di depan umum. Penduduk Korut bahkan dilarang tertawa
“Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi,” kata seorang penduduk kota perbatasan Sinuiju di timur laut, di seberang Sungai Yalu dari Dandong China, kepada Radio Free Asia (RFA).
Termasuk juga kegiatan belanja bahan makanan dan merayakan ulangtahun juga dilarang pada hari peringatan itu.
“Bahkan jika anggota keluarga anda meninggal selama masa berkabung, Anda tidak boleh menangis dengan keras dan jenazahnya harus dibawa keluar setelah selesai. Orang-orang bahkan tidak bisa merayakan ulang tahun mereka sendiri dalam masa berkabung,” kata sumber tersebut.
Seorang warga dari provinsi Hwanghae Selatan mengatakan kepada RFA, polisi telah diberitahu untuk waspada terhadap orang-orang yang tidak terlihat berduka.
“Mulai hari pertama Desember, mereka memiliki tugas khusus untuk menindak mereka yang merusak suasana berkabung bersama,” kata sumber kedua tersebut yang meminta dirahasiakan identitasnya. “Ini tugas khusus polisi selama sebulan. Saya mendengar bahwa petugas penegak hukum tidak bisa tidur sama sekali,”.
Korut di bawah pimpinan Kim Jong Un tidak segan menangkap mereka yang melanggar larangan tersebut dan menuding mereka penjahat ideologis. Mereka yang dibawa polisi tidak akan terlihat kembali.
“Dulu banyak orang yang kedapatan minum atau mabuk selama masa berkabung ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis. Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi,” kata sumber tersebut.
Terhadap perusahaan-perusahaan milik negara dan kelompok-kelompok masyarakat Kim Jong Um memerintahkan untuk memperhatikan orang-orang agar tidak ada yang kelaparan selama masa berkabung.
“Ketertiban dan keamanan sosial harus dipastikan, sehingga perusahaan bertanggung jawab mengumpulkan makanan untuk diberikan kepada warga dan karyawan yang tidak bisa masuk kerja karena kekurangan pangan,” kata sumber tersebut merujuk ke para pengemis jalanan tunawisma yang terus meningkat di Korea Utara.
Kim Jong Il menggantikan ayahnya, Kim Il Sung ketika Presiden Korut itu meninggal dunia pada tahun 1994. Selanjutnya Kim Jong Il memimpin Korut hingga meninggal pada tahun 2011. Selanjutnya estafet kepemimpinan Korut berpindah pada putra Kim Jong Il yakni KimJong Un yang memerintah Korut hingga kini.
Dalam catatan sejarah Korut, pemerintahan Kim Jong Il merupakan periode tergelap dalam sejarah Korut, pada 1994-1998 terjadi kelaparan di seluruh Korut yang menewaskan jutaan warga negara itu. (tvl)