Moron

Tersangka Kasus Mutilasi di Jepang Mengaku Korban Setuju untuk Dibunuh

Dalam apartemen tersebut ditemukan sembilan mayat yang dimutilasi menjadi 240 potongan tubuh tersimpan dalam kotak pendingin dan kotak peralatan.

JERNIH-Sebuah persidangan digelar pengadilan di Jepang mengadili seorang terdakwa kasus pembunuhan dan mutilasi. Dalam persidangan terdakwa, Takahiro Shiraishi (29) mengaku bersalah atas dakwaan membunuh 9 orang. Sementara pengacara terdakwa menyebut para korban memberikan persetujuan untuk dibunuh.

Takahiro ditangkap tahun 2017 dan persidangannya baru dimulai bulan ini.

Dilansir AFP, Rabu (30/9/2020), dalam persidangan tersebut Takahiro terungkap membunuh dan memutilasi 9 orang korbannya untuk kemudian menyimpan potongan tubuh korban dalam kotak-kotak pendingin atau kotak es di dalam apartemennya di pinggiran Tokyo.

Takahiro diketahui menghubungi para korbannya yang berusia antara 15-26 tahun yang diketahui membahas soal bunuh diri menggunakan media sosial Twitter. Ia kemudian menawarkan bantuannya untuk membantu rencana bunuh diri mereka atau bahkan mati bersama mereka.

Dalam persidangan yang sensasional tersebut, sebagaimana dilaporkan televisi nasional Jepang, NHK, Takahiro tak membantah seluruh dakwaan pembunuhan tersebut. Ia juga mengakui dakwaan-dakwaan itu ‘semuanya benar’.

Jika terbukti bersalah atas seluruh dakwaan pembunuhan maka Takahiro terancam hukuman mati yang pelaksanaannya, di Jepang, dengan cara digantung.

Pengacaranya dalam pembelaannya menyatakan bahwa seharusnya Takahiro mendapat dakwaan diperingan, karena para korban, yang sebelumnya telah menyatakan pikiran untuk bunuh diri, memberikan persetujuan mereka untuk dibunuh.

Dengan demikian Takahiro hanya terancam hukuman antara 6 bulan penjara hingga 7 tahun penjara.

Terbongkarnya kasus pembunuhan dan mulitasi tersebut berawal ketika Polisi menyelidiki kasus hilangnya seorang wanita berusia 23 tahun. Wanita tersebut diketahui sebelumnya sempat menulis pesan via Twitter soal keinginan bunuh diri.

Keluarga wanita tersebut meretas akun Twitternya dan menyadari ada satu akun mencurigakan yang berkomunikasi dengan akun Twitter milik wanita tersebut.

Rekaman kamera keamanan menunjukkan wanita itu terakhir kali terlihat bersama Shiraishi di dekat apartemennya. Sementara para tetangga mengaku mencium bau busuk dari apartemen Takahiro.

Penyelidikan Polisi terhadap Twetter mencurigakan tersebut berujung pada temuan mengerikan di sebuah apartemen yang ditinggali Takahiro di pinggiran Tokyo.

Takahiro bahkan menutupi potongan tubuh tersebut dengan pasir untuk kotoran kucing demi menyembunyikan bukti. (tvl)

Back to top button