Oikos

Bahlil : Pola Pikir Pelajar Harus Diubah

“Yang namanya karyawan itu tidak mungkin menjadi kaya. Kecuali Allah berkehendak lain,” kata Bahlil melanjutkan.[]

JERNIH-Jika Upah Minimun Regional (UMR) hanya Rp 4 juta atau Rp 5 juta, sampai ayam tumbuh gigi pun target pendapatan Indonesia 12 ribu dolar AS perkapita tak akan tercapai. Sasaran ini, dipasang dalam rangka menempatkan republik ini sebagai ekonomi nomor tujuh terbesar di dunia.

Guna mencapai target pendapatan perkapita itu, tentu dibutuhkan strategi jitu. Dan gaju Rp 4 sampai Rp 5 juta per bulan, menunjukkan tenaga kerja di sini harus ditingkatkan kualitasnya. Makanya, perlu juga didorong agar masuk invetasi berkualitas yang punya nilai tambah.

“Investasi yang mengarah hilirisasi, berkeadilan dan investasi yang kolaboratif yang tak hanya dimiliki segelintir orang di bangsa ini kalau kita mau fair,” kata Menteri atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, di hadapan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), pada Selasa (25/1).

Bahlil juga menyebut perlunya mengubah pola pikir mahasiswa agar mau menjadi pengusaha. Sebab berdasarkan survey saat dia menjadi Ketua Umum HIPMI, cuma tiga persen dari seluruh mahasiswa yang ingin jadi pengusaha. Mayoritas lainnya yakni 83 persen, memilih menjadi karyawan dan 14 persen memilih jadi politisi atau pekerja LSM.

Padahal kata Bahlil, ketika disodorkan pertanyaan apakah ingin jadi orang kaya atau tidak, semua menjawab mau.

“Ini antara pilihan mau jadi orang kaya dan instrumen mencapai pilihan itu terjadi kontraproduktif,” kata Bahlil mengucapkan.

Makanya, rumusan ekonomi pada pikiran para pelajar atau mahasiswa itu pun perlu dipertanyakan lagi. Sebab menjadi ASN akan menjadi kaya.

“Yang namanya karyawan itu tidak mungkin menjadi kaya. Kecuali Allah berkehendak lain,” kata Bahlil melanjutkan.[]

Back to top button