Oikos

Batasi Konsumsi Gula, Garam, Lemak Saat Pandemi

Jakarta – Saat pandemi Covid-19 masyarakat harus terus memperhatikan asupan konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (GGL). Kalau GGL tak terkontrol, terutama konsumsi gula bagi penderita diabetes, tubuh amat rentan mengalami komplikasi serius jika positif terinfeksi Covid-19.

“Pada kondisi saat ini di mana Covid-19 sangat mudah menyebar dan menginfeksi, Kementerian Kesehatan RI menganjurkan penyandang diabetes untuk mengonsumsi nutrisi rendah GGL,” kata dr Endang Sri Wahyuningsih, MKM, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Rabu (22/4/2020).

Ia mengungkapkan, orang dengan diabetes memiliki kadar gula yang tidak terkontrol, sehingga amat rentan mengalami komplikasi serius jika positif terinfeksi Covid-19, bahkan dapat berakibat fatal.

“Selain membatasi konsumsi GGL, masyarakat juga harus mencermati informasi nilai gizi pada kemasan pangan olahan supaya asupan nutrisi harian tidak berlebih,” tambahnya.

Berdasarkan Riskesdas Tahun 2018, prevalensi  penyandang Diabetes Melitus di DKI Jakarta sebesar 3,4 persen. Jumlah ini meningkat dibandingkan data Riskesdas 2013, yaitu 2,5 persen. Angka ini berada di atas prevalensi nasional.

“Peningkatan jumlah penyandang diabetes ini sangat erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat. Salah satunya adalah konsumsi GGL (Gula, Garam, Lemak) yang berlebih dan kurang mencermati informasi nilai gizi pada kemasan pangan olahan,” jelasnya.

Masih menurut dr. Endang, sebagai bagian dari pola hidup sehat untuk mencegah prediabetes maupun diabetes, konsumsi GGL per individu harus dibatasi, yaitu 50 gram gula atau empat sendok makan gula per hari; lima gram garam atau satu sendok teh garam per hari; dan 67 gram lemak atau lima sendok makan lemak per hari.

“Selain membatasi konsumsi GGL, masyarakat juga harus mencermati informasi nilai gizi pada kemasan pangan olahan supaya asupan nutrisi harian tidak berlebih,” imbuhnya.

Sementara itu Head of Nutrifood Research Center, Astri Kurniati, mengatakan, di tengah kondisi pandemi Covid-19, masyarakat dengan kondisi penyakit tertentu seperti diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi serius apabila terkena Covid-19.

“American Diabetes Association menyatakan bahwa pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tidak terkontrol dan infeksi virus dapat meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Kombinasi kedua kondisi ini pun semakin memperburuk risiko komplikasi,” ungkap Astri.

Astri menambahkan, untuk itu, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, mengontrol kadar gula darah menjadi semakin penting bagi penyandang diabetes. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani gaya hidup sehat, di antaranya dengan menjaga pola makan sehat, menjaga berat badan dan rutin berolahraga.

Sebagai bagian dari pola makan sehat, penyandang diabetes sebaiknya memilih makanan tinggi serat, memperhatikan porsi dan waktu makan, serta membatasi konsumsi GGL (gula, garam dan lemak) sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI.

“Selain itu, pencegahan Covid-19 juga dapat penyandang diabetes lakukan dengan menjaga kebersihan diri termasuk sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak aman, kerja étau sekolah étau ibadah di rumah, istirahat cukup, dan gunakan masker saat berada di tempat umum,” tambahnya. [Zin]

Back to top button