Hindari Panaskan Masakan Ini
Kebiasaan menghangatkan makanan sisa seringkali dilakukan karena dinilai lebih praktis daripada harus mengolah makanan baru.
JERNIH-Sering dengarkan kata-kata “Senangnya kalau Lebaran. Makanannya penuh kehangatan”. Kalimat tersebut sebetulnya sebuah sindiran yang menyatakan setiap Lebaran banyak makanan yang berulang dihangatkan.
Harus diakui setiap Lebaran hampir selalu tersedia makanan berlimpah sehingga agar makanan tidak terbuang, maka para ibu menghangatkan makanan tersebut untuk disajikan keesokan harinya.
Kebiasaan menghangatkan makanan sisa seringkali dilakukan karena dinilai lebih praktis daripada harus mengolah makanan baru.
Namun ternyata kebiasaan menghangatkan makanan ini tidak selalu baik untuk kesehatan tubuh, mengingat tidak semua makanan boleh dihangatkan kembali. Karena selain nilai gizinya sudah jauh berkurang juga bisa berbahaya bagi kesehatan.
baca juga: OJK: Ada Sebelas Perusahaan Asuransi Bermasalah di 2023
“Tidak semua jenis makanan dapat dipanaskan ulang, terutama makanan yang memiliki kandungan protein tinggi,” kata ahli nutrisi Lokendra Tomar dalam Food NDTV.
Berikut beberapa makanan yang disarankan untuk tidak dihangatkan kembali.
Makanan bersantan
Jangan memanaskan makanan bersantan berulangkali sebab membuat kandungan asam lemaknya berubah menjadi lemak jenuh yang meningkatkan kolesterol jahat yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah, serta menyumbat aliran darah ke jantung dan otak.
Selain kehilangan nutrisi baik, bahaya makanan dihangatkan juga berisiko sebabkan penyakit jantung, obesitas serta stroke.
Untuk itu lebih baik mengatur jumlah makanan yang akan diolah dari pada menghangatkan masakan bersantan secara berulang kali.
baca juga: Begini Cara Cek Apakah Kendaraan Kita Pernah Terekam ETLE
Bayam dan Seledri
Sayur bayam bisa sangat berbahaya jika dipanaskan. Kandungan nitrat di dalamnya akan berubah menjadi nitrit ketika dipanaskan dan berpotensi menyebabkan kanker.
Nasi
Badan Standar Makanan Inggris (FSA) menyebut, nasi yang dihangatkan lebih dari satu kali bisa menjadi racun. dan menyimpan nasi terlalu lama dapat mengundang pertumbuhan bakteri Bacillus cereus yang menghasilkan spora beracun.
FSA juga menyebut nasi yang dipanaskan dan didiamkan pada suhu ruangan, kandungan spora dapat berkembang biak, serta berisiko menyebabkan keracunan makanan saat dikonsumsi.
Kentang
Kentang bisa jadi suaka buat bakteri penyebab botulisme yakni Clostridium botulinum, jika dibiarkan dalam tempat bersuhu ruang. Botulisme merupakan kondisi keracunan serius pada sistem saraf otak, tulang belakang dan saraf lain. Bakteri pun tidak bisa hilang selama proses memasak.
Menyimpan kentang dalam waktu lama akan membuat makanan itu kehilangan nilai gizinya. Bahkan jika dihangatkan berulang bisa menyebabkan masalah pencernaan.
Ayam
Ayam termasuk makanan yang tidak baik jika dipanaskan secara berulang sebab protein yang ada di dalam ayam akan berubah komposisi dan menyebabkan masalah pencernaan.
Jamur
Jamur yang dihangatkan berulang akan menyebabkan komposisi protein dari jamur akan berubah dan bisa jadi punya efek yang sangat berbahaya. Jadi sebaiknya menghabiskan jamur dalam sekali santap.
Telur
Jika telur dihangatkan terus-menerus maka protein dalam telur akan hilang bahkan bisa berubah jadi racun dan menyebabkan masalah pencernaan. (tvl)