Jerman Ambil-alih Tiga Kilang Minyak Rusia
“Ini adalah keputusan kebijakan energi yang luas untuk melindungi negara kita,” kata Kanselir Jerman, Olaf Scholz. “Kita sudah lama tahu bahwa Rusia bukan lagi pemasok energi yang andal.”
JERNIH—Pemerintah Jerman mengambil-alih tiga kilang milik Rusia di negara itu, untuk memastikan keamanan energi mereka sebelum embargo minyak dari Rusia mulai berlaku tahun depan. Hal itu dikatakan sejumlah pejabat Jerman, Jumat (16/9).
Dua anak perusahaan raksasa minyak Rusia Rosneft, Rosneft Deutschland GmbH dan RN Refining & Marketing GmbH, akan ditempatkan di bawah administrasi Badan Jaringan Federal Jerman, kata Kementerian Ekonomi Jerman dalam sebuah pernyataan.
Akibatnya, agensi juga akan mengontrol saham perusahaan di kilang PCK Schwedt, MiRo dan Bayernoil, yang terletak di timur dan selatan negeri itu.
“Ini adalah keputusan kebijakan energi yang luas untuk melindungi negara kita,” kata Kanselir Jerman, Olaf Scholz. “Kita sudah lama tahu bahwa Rusia bukan lagi pemasok energi yang andal.”
Dengan keputusan tersebut, kata Scholz, Jerman memastikan negerinya dipasok dengan minyak dalam jangka menengah dan juga jangka panjang juga. “Itu terutama berlaku untuk kilang Schwedt,” kata Scholz. Fasilitas itu menyediakan produk minyak bumi ke sebagian besar Jerman timur laut, termasuk Berlin.
Rosneft menyumbang sekitar 12 persen dari kapasitas penyulingan minyak Jerman, mengimpor minyak senilai beberapa ratus juta euro setiap bulan, kata kementerian itu.
Dikatakan langkah itu akan membantu memastikan pasokan energi yang berkelanjutan dan pada awalnya akan berlangsung selama enam bulan ke depan.
Rosneft sebelumnya menegaskan tidak berniat menghentikan impor minyak melalui pipa Druzhba, yang mengalir dari Rusia melalui Ukraina, ke kilang di Eropa tengah, meskipun embargo Uni Eropa mulai berlaku pada 1 Januari 2023.
Scholz mengatakan paket bantuan 1 miliar euro akan mengamankan pekerjaan bagi sekitar 1.200 orang yang saat ini bekerja di kilang PCK di Schwedt dan membantu transformasi jangka panjangnya sebagai bagian dari transisi menuju ekonomi hijau.
Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, mengatakan kilang di masa depan akan menerima minyak melalui pipa dari kota pelabuhan Rostock dan melalui negara tetangga Polandia, yang telah menolak untuk menyediakan pasokan selama ada risiko Rosneft mungkin mendapat untung dari mereka. [Associated Press]