McDonald’s Sarinah, Saksi Bisu Asmara Hingga Aksi Teror
Jakarta – Kabar penutupan restoran siap saji McDonald’s Sarinah mengundang kesedihan banyak kalangan. Segudang kenangan dan moment tak terlupakan terukir bagi sebagian warga Ibu Kota terkait keberadaan restoran yang sudah berdiri hampir 30 tahun itu.
Manajemen McDonald’s Indonesia resmi mengumumkan penutupan gerai besarnya di Gedung Sarinah Thamrin yang akan dilakukan secara permanen pada Minggu, 10 Mei 2020.
“Bagi kami, tentu peristiwa ini memiliki kesan yang sangat mendalam karena sejarah, kenangan dan perayaan berbagai peristiwa penting yang selalu bertempat di McDonald’s Sarinah. Namun, kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik kepada konsumen kami dan mencari lokasi-lokasi strategis yang lain,” ujar Michael Hartono, Direktur Marketing Communications, Digital dan CBI McDonald’s Indonesia, dalam keterangan persnya, Jumat (8/5/2020).
McDonald’s pertama kali masuk ke Indonesia pada 1991 dengan membuka restoran pertamanya di Sarinah, Thamrin. Gerai terpaksa ditutup lantaran manajemen gedung Sarinah akan melakukan renovasi, dan mengubah strategi bisnis pada bangunan milik pemerintah itu.
Kesedihan mendalam bukan hanya bagi manajemen tetapi juga telah mengukir jutaan moment tak terlupakan bagi para pengunjung setia McDonald’s. Tutupnya gerai McD Sarinah juga mengundang sejumlah respons, dan bahkan menjadi trending di Twitter. Banyak yang mengaku banyak kenangan-kenangan masa lalu di restoran itu.
Seperti kawasan Blok M, di Selatan Jakarta, yang kerap menjadi tempat tongkrongan anak-anak muda di era 80-90an, McD Sarinah juga menjadi tempat favorit warga Jakarta untuk sekadar janjian, mengisi perut, berdiskusi atau sekadar nongkrong menghabiskan waktu di lokasi yang memang strategis di pusat Jakarta.
Beragam kenangan pun terukir di McD Sarinah seperti terungkap dari komentar netizen. Lihat saja akun @handrina_reve. “Tega banget manejemen Sarinah. Ide siapa sih? Itu kan tempat makan. Orang dan biasa ngumpul dan makan di situ. Tega amat hancurin kenangan orang. Parah. Dah hampir 30 tahun pula. Harusnya dibiarin aja McD di situ. Woy! Emang ruginya sih? Sarinah kalau gak ada McD, ga rame kali. So mean.”
Akun @pra_dypta mengunggah foto petinju duni Muhammad Ali saat mentraktir warga Jakarta di McD Sarinah saat berkunjung ke Indonesia. “Kenangan saat Alm. Muhammad Ali mentraktir warga Jakarta di MCD Sarinah pada tahun 1996,” kicau akun ini.
@AdityaPurba4 mengatakan jika McDonald’s Sarinah menjadi saksi kisah cinta orangtuanya. “Mcd sarinah. tempat makan yg memorable buat ortu gua krn disana mereka pertama kali ketemu. Pas pacaran tiap makan dan ngebucin pasti kesana,” tulisnya.
“Di MCd Sarinah terukir cerita manis. Cerita hati. Dulu, sekitar 20 tahun lalu. Gak bakal lupa, dan gak mau juga dilupain #RIPMacdsarinah #Mcdsarinah,” tulis akun @aalsya.
“Tempat nongkrong paling edun kalo lagi pacaran/nongkrong sekitar sarinah, sedih bangettttt. pdhl keliatannya rame, knp harus tutup,” tulis netizen lainnya.
“McD Sarinah mau tutup ya? Hmm baiklah, saatnya mengucap salam perpisahan.. Makasih yaaa memorinya. Well, ini jd salah satu tempat gw ngebucin sama pacar gw dulu. Salah satu McD yg asik juga buat nongkrong kalo abis keliling Jakarta pake bis tingkat,” tulis akun @alexanderp_15
“Mcd sarinah adalah mcd pertama di indonesia, dan ini adalah tmp prtama kali gw makan yg namanya fried chicken, krn dlu bokap srg ngajak makan disini klo dia lg libur…,” komentar @azrunnbchdnzr.
Tak hanya menorehkan kisah asmara, restoran McD Sarinah juga menjadi saksi bisu berbagai peristiwa besar di Jakarta, dari mulai banjir, serangan teror bom, hingga kerusuhan massa. Pada 2013 lalu, kawasan ini diterjang banjir hingga selutut orang dewasa yang menjadikan kawasan perbelanjaan itu lumpuh. Pada awal 2020 halaman McDonald’s Sarinah menjadi salah satu kawasan yang terendam.
Gerai ini juga pada 14 Januari 2016, menjadi saksi bisu teror bom di Thamrin. Sekitar pukul 10.30 WIB hari itu, bom pertama meledak di gerai Starbucks Gedung Cakrawala, berseberangan dengan McDonald’s Sarinah. Selang 20 menit berikutnya, giliran pos polisi Sarinah yang diserang bom. Ledakan itu menewaskan tiga teroris serta melukai satu polisi. Sempat terjadi baku tembak antara komplotan teroris dan polisi. Akibatnya, restoran harus tutup saat peristiwa berlangsung.
Tak hanya itu, pada 22 Mei 2019 kala aksi unjuk rasa di Bawaslu, yang juga terletak di seberang Mcdonald’s Sarinah berujung pada kerusuhan dan bentrok antara massa dan petugas polisi. Massa sempet menyerang dengan batu dan petasan. Akibatnya, kaca-kaca di restoran McD Sarinah juga ikut pecah.
Setelah gerai ini ditutup, pihak manajemen McDonald’s menawarkan konsumen untuk bisa tetap mengunjungi restoran-restorannya yang berada di sekitaran Sarinah, sebagai alternatifnya. Seperti McDonald’s Hayam Wuruk, McDonald’s Raden Saleh, McDonald’s Cideng dan McDonald’s Central Plaza.
Namun gerai-gerai itu dijamin tak akan bisa menghapuskan kenangan dan sejarah bagi para konsumennya dan warga Jakarta. Kenangan itu akan tetap terukir di perempatan Sarinah, Jalan Thamrin itu. [Zin]