Oikos

Pemerintah Longgarkan Larangan Ekspor, ESDM Genjot Produksi Batu bara

Akibat larangan yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia tersebut, membuat harga batu bara asal Cina dan Australia naik. Beberapa kapal yang sudah dijadwalkan melakukan pengiriman ke Jepang, Cina, Korea Selatan dan India pun sempat tertahan di Kalimantan.

JERNIH- Setelah Pemerintah melonggarkan larangan ekspor batu bara, Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, mendorong agar produksi tahun ini meningkat. Meski, realisasi produksi tahun lalu belum mencapai target.

Porsi DMO batu bara pun, diharapkan naik 32,7 juta ton ketimbang realisasi tahun 2021 lalu. Sementara angka ekspor, juga diproyeksikan naik hingga 497,2 juta ton.

“Di tahun 2022, kita harapkan produksi batubara bisa kita tingkatkan ke angka 635 juta ton, dan konsumsi domestik bisa naik sampai 165,7 juta ton. Mudah-mudahan masalah pandemi bisa teratasi,” ungkap Menteri Arifin dalam sesi teleconference Capaian Kinerja ESDM 2021, Rabu (12/1).

Seperti diberitakan Merdeka Arifin menilai penyebab minimya stok batu bara di pasar domestik pada tahun lalu, lantaran produksinya masih di bawah target. Dia bilang, hanya tercapai 614 juta ton atau 98,24 persen dari target 625 juta ton.

Dari total jumlah produksi tersebut, sebanyak 133 juta ton diperuntukkan bagi pemenuhan stok dalam negeri. Sedangkan 435 juta ton lainya diekspor.

“Kebetulan kebutuhan domestik ini masuk sebagai penugasan baru para produsen untuk bisa mencukupi kebutuhan batubara dalam negeri, baik untuk sektor listrik maupun industri,” paparnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tengah mengkaji larangan ekspor batu bara yang memicu protes dari berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan dan Filipina.

Akibat larangan yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia tersebut, membuat harga batu bara asal Cina dan Australia naik. Beberapa kapal yang sudah dijadwalkan melakukan pengiriman ke Jepang, Cina, Korea Selatan dan India pun sempat tertahan di Kalimantan.[]

Back to top button