Oikos

Siap-Siap, Giliran Harga Kedelai Naik

“Ini yang kita pastikan dulu. Lebih baik tersedia agak mahal, daripada tidak tersedia,” katanya.

JERNIH-Setelah minyak goreng langka dan harganya melambung tinggi, menyusul gula putih juga berlaku serupa. Belakangan, Kementerian Perdagangan, sudah memberi sinyal bahwa harga tahu dan tempe akan ikut-ikutan melambung pula. Lagi-lagi, kenaikan harga kedelai di tingkat dunia yang dituduh menjadi biang keroknya.

Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan, dalam keterangan persnya yang dilakukan secara virtual pada Jumat (11/2), seolah tak bisa berbuat apa-apa selain meminta pelaku usaha memastikan ketersediaan stok di dalam negeri.

“Tapi pemerintah dalam kondisi dunia yang sulit ini telah meminta kepada para importir untuk tetap menjaga ketersediaan kedelai, walaupun harga tinggi. Karena saya paham bahwa kedelai ini menjadi salah satu barang pokok yang menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat Indonesia,” katanya.

Betul, kedelai memang menjadi salah satu bahan baku kebutuhan pokok terkait pangan bangsa ini. Begitu pun minyak goreng yang berbahan baku minyak kelapa sawit sedang mengalami hal serupa. Tapi naiknya harga di kancah internasional, sudah barang tentu menjadi PR besar bagi pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan untuk menanganinya.

Entah itu melalui jalan subisidi, membuka lahan pertanian kedelai, atau menempuh cara lain agar persoalan pangan di dalam negeri bisa teratasi dengan baik. Artinya, tak diserahkan begitu saja pada mekanisme pasar yang berlaku.

Sebab, Oke selaku Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, sudah mensinyalkan bahwa kedelai akan terus naik hingga Mei 2022 dan bakal menyentuh angka 15,79 dolar AS per bushel, dan akan baru turun tipis pada Juli 2022, di tingkat importir pada kisaran 15,74 dolar AS per bushel.

Tentu saja, kenaikan harga kedelai dunia berdampak pada kenaikan harga di tingkat pengrajin tahu dan tempe. Ujung-ujungnya, masyarakat lagi yang kudu menikmati getahnya dengan merogoh kocek lebih dalam, demi mengkonsumsi dua panganan tersebut.

Di lain sisi, harga kedelai di tingkat pengrajin tahu-tempe, berada di kisaran Rp 11 ribu hingga Rp 11.800 perkilogram. Sementara stok di tangan Asosiasi Kedelai Indonesia saat ini, sebanyak 140 ribu ton. Dan pada Februari ini akan masuk lagi 160 ribu ton.

“Ini yang kita pastikan dulu. Lebih baik tersedia agak mahal, daripada tidak tersedia,” katanya.[]

Back to top button