Oikos

Tak Lama Lagi Ada Obat Anti Corona Dalam Bentuk Permen Karet

Mengunyah permen karet banyak dilakukan orang karena menyenangkan, apalagi jika dengan mengunyah permen karet dapat terhindar dari Covid-19.

JERNIH-Pandemi Covid-19 yang sangat panjang mendorong kreatifitas industri farmasi untuk menemukan vaksin dan obat Covid-19. Salah satu terobosan yang tengah dikembangkan di Rusia adalah vaksin Covid-19 yang tidak lagi disuntikan.

Kini, obat Covid-19 dibuat dengan wujud permen karet. Seperti permen karet pada umumnya, obat anti Covid-19 tersebut berbentuk tablet kunyah

Permen karet anti Covid-19 yang dikembangkan di Rusia tersebut kini tengah dikembangkan dan sedang menunggu izin edar dari lembaga yang memiliki otorita.

Dilansir kantor berita RBC, Kementerian Pertahanan Rusia dikabarkan tengah mengembangkan obat anti- Covid-19 dalam bentuk permen karet, tablet kunyah, dan pasta buah.

Kepala Lembaga Penelitian Ilmiah Pusat ke-48 Kementerian Pertahanan Rusia Sergey Borisevich pada Kamis (24/6/2021) lalu mengatakan, nantinya obat anti- Covid-19 dalam bentuk permen karet bisa masuk peredaran sipil.

“Kami sedang mengerjakannya. Mari kita lihat kualitasnya,” kata Sergey Borisevich yang dikutip TASS.

Sergey belum dapat memastikan kapan turunnya izin edar permen karet anti Covid-19 tersebut. Ia berjanji, jika izin tersebut turun maka pihaknya akan segera memproduksi dan mengedarkan produksinya tersebut dipasaran.

Obat ini diharapkan bisa lebih mudah dijangkau masyarakat karena tidak membutuhkan tenaga ahli dan bisa dikonsumsi oleh warga awam.

Dikatakan Sergey bahwa proses pengembangannya berjalan dengan baik sesuai jadwal. Ia juga memastikan bahwa segala prosesnya tetap dilakukan demi kebaikan bersama.

Tanpa banyak berita, sejak tahun lalu, Rusia dengan sigap mencari cara melawan ganasnya Covid-19 sejak virusnya muncul awal tahun lalu. Rusia juga memiliki vaksin Corona yang diberi nama sputnik yang telah pengembangan hingga mencapai Sputnik V.

Namun sergey tidak mengomentari tuduhan bahwa institut yang dipimpinnya sedang mengembangkan senjata biologis dan ancaman sanksi dari AS terkait tudingan tersebut. (tvl)

Back to top button