Hadapi Unjukrasa Hari Ini, Polda Metro Dapat Tambahan Pasukan Cadangan
Pasukan cadangan ini ini merupakan tambahan untuk memperkuat 9.000 lebih personel yang sebelumnya telah diterjunkan di lapangan.
JERNIH-Untuk mengantisipasi adanya gelombang massa pengunjukrasa terkait Undang-Undang Cipta Kerja, pada hari ini Polda Metro Jaya menyiapkan pasukan cadangan. Pasukan ini merupakan tambahan yang akan memperkuat 9.000 lebih personel yang telah diterjunkan di lapangan.
“Ada 9.000 lebih pasukan yang sudah ada (dilapangan). Kita (masih) ada cadangan lagi. Kita lihat situasi lagi nanti,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, pada Kamis (8/10/2020).
Sejak awal Polisi telah menyatakan tidak memberi izin keramaian kepada para pendemo untuk melakukan aksi unjuk rasa. Dua hari terakhir di beberapa tempat masih berlangsung aksi unjukrasa yang dilakukan buruh dan mahasiswa dalam upaya menuntut pembatalan RUU Cipta Kerja yang telah disahkan menjadi Undang-Undang.
Polri juga telah berulang mengimbau mahasiswa, buruh, juga berbagai elemen untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa di masa pandemi. Yusri menyebut, aksi demonstrasi tersebut berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran virus corona (Covid-19).
“Ya kita upayakan semaksimal mungkin supaya mereka mau mengerti situasi pandemi Covid-19 seperti ini,” katanya di Polda Metro Jaya.
Menurut rencana, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) aan menggelar aksi menuntut pembatalan UU Cipta Kerja, pada hari Kamis ini. Para pengunjukrasa dari BEM SI akan menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, sekira pukul 10.00 WIB.
“Kalau dari saya mengklaim kita siap di Istana. Kami hanya fokus ke pembahasan Presiden harus siap menekan Perppu,” kata Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Remy Hastian saat dikonfirmasi.
Nantinya para mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI akan bergabung dengan kalangan buruh dari Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) di depan Istana Merdeka. (tvl)