Politeia

Sambodo Tanyakan Regulasi dan Anggaran Penyekatan Pemudik Balik Jakarta

JAKARTA-Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menanyakan aturan yang melarang pemudik kembali ke Jakarta. Sambodo berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan aturan yang jelas berkaitan dengan larangan tersebut untuk memudahkan pelaksanaannya di lapangan.

“Ada satu lagi statement dari Bapak Anies (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) yang mengatakan orang setelah mudik, masuk Jakarta akan dipersulit”

Sambodo juga mengingatkan kewajiban melakukan pengecekan kesehatan sesuai protokol kesehatan.

“Artinya harus ada cek kesehatan dan sebagainya. Pertanyaan saya, yang mau periksa mereka siapa?” kata Sambodo dalam diskusi online tentang Antisipasi Menghadapi Mudik Lokal Lebaran yang disiarkan langsung melalui Zoom.

Menurut Sambodo, mencegah kembalinya orang Jakarta yang nekad mudik bukan pekerjaan mudah. Disamping itu dibutuhkan anggaran cukup besar untuk dapat melakukan penyekatan di pos-pos pengamanan agar pemudik tak meninggalkan Jakarta atau kembali dari kampung halaman.

“Apalagi nanti kalau kami disuruh menyekat balik, berarti kami harus main dua, menyekat larangan mudik, kemudian menyekat orang masuk Jakarta dengan ketentuan,” kata Sambodo.

“Apakah Pemda DKI mau biayai kegiatan ini ataukah kami pakai anggaran Polri lagi?”.

Diberitakan sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan ancaman bagi warga Jakarta yang meninggalkan Jakarta untuk mudik. Nantinya mereka akan sulit untuk dapat masuk kembali ke Kota Jakarta.

“Jadi hati-hati, kalau pulang, belum tentu bisa kembali ke Jakarta lagi dalam waktu singkat,” kata Anies.

Pemprov DKI Jakarta, kata Anies, tengah menyusun regulasi yang akan membatasi pergerakan orang yang ingin memasuki wilayah Ibu Kota ketika musim Lebaran selesai, termasuk para pemudik yang ingin kembali ke Jakarta setelah Lebaran.

“Nanti kalau regulasinya sudah selesai akan dikeluarkan dan akan ada pembatasan amat ketat untuk masuk ke Jakarta,” kata Anies.

Dalam kampanye Pilkada, Anies secara terbuka menerima masyarakat dari daerah yang ingin ke Jakarta usai Lebaran.

Menurutnya, Jakarta merupakan ibu kota milik seluruh rakyat Indonesia sehingga tak ada larangan bagi orang-orang yang ingin pindah dari satu kota ke kota lain, termasuk dari dan ke luar Jakarta.

(tvl)

Back to top button