Politeia

Sembilan Peserta Demo di Makassar Terbukti Konsumsi Narkoba

Sembilan orang itu merupakan sebagian dari 64 orang yang diamankan pasca terjadi demo ricuh di Makassar.

JERNIH-Kapolretstabes Makassar Kombes Budhi Haryanto menyebutkan ada Sembilan orang yang diamankan berkaitan dengan demo tanggal 11 April lalu terbukti positif narkoba. Sembilan orang itu merupakan sebagian dari 64 orang yang diamankan pasca terjadi demo ricuh.

“Ada 64 orang yang diamankan saat terjadinya aksi kemarin. Hasil pemeriksaannya ada sembilan orang positif Sabu,” kata Budhi, pada Selasa (12/4/2022).

Mereka yang diamankan Polrestabes Makassar telah menjalani tes urine dan sembilan orang tersebut, kata Kapolres, hasilnya positif zat amphetamine. Terhadap mereka yang terbukti ositif mengkonsumsi narkoba berdasarkan tes urine akan menjalani proses lebih lanjut sekaligus akan dilakukan pengembangan asal-usul narkoba yang dikonsumsinya.

baca juga: Polisi Pulangkan Pelajar yang Hendak Ikut Aksi Demontrasi

Dari 64 orang yang diamankan terdapat tiga orang peserta demo yang diketahui membawa senjata tajam.

“Mereka yang positif sabu serta yang membawa senjata tajam, akan dilanjutkan (proses hukum) dan kita kembangkan,” katanya menegaskan.

Peserta demo yang diamankan tersebut berasal dari beberapa titik aksi demo yang diwarnai bentrokan, diantaranya di bawah jembatan layang, sekitar wilayah kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Jalan Urip Sumoharjo, kampus Universitas Negeri Makassar, Jalan Andi Pangeran Pettarani dan kampus Unismuh Jalan Sultan Alauddin.

baca juga: Korlap Aksi Demo 11 April di Bone Terbakar Saat Bakar Ban

Selama berlangsungnya aksi unjukrasa, pihak kepolisian tak henti-hentinya memperingatkan melalui pengeras suara dengan cara persuasif, namun tidak digubris dan berusaha mendobrak pagar kantor dewan setempat.

“Mereka ini sudah kita peringatkan (mahasiswa) untuk menghentikan pelemparan, karena akan merusak apalagi kantor pemerintah dan juga dewan, tapi tidak digubris,” ujarnya.

“Mau tidak mau kita lakukan pendorongan, tetapi kita sampaikan persuasif, namun mereka tidak mendengarkan. Terpaksa kita gunakan gas air mata,”.

Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana menyebutkan, jumlah massa yang turun dalam aksi itu diperkirakan 2.000-an orang. Kapolda juga telah mengingatkan ada kemungkinan kelompok penyusup yang ikut dalam aksi untuk memancing keributan bahkan meluas menjadi bentrokan.

Kelompok penyusup tersebut sengaja melempar batu ke arah pagar serta ke dalam kantor DPRD Sulsel dengan tujuan melakukan provokasi pada massa aksi. (tvl)

Back to top button