POTPOURRI

Apa Pesan IDAI untuk Masyarakat yang Hendak Mudik Lebaran?

IDAI mengingatkan dari tahun ketahun meningkat angka kematian anak di jalan dalam kecelakaan saat mudik Lebaran.

JERNIH-Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta pemerintah dan masyarakat yang hendak mudik Lebaran untuk memperhatikan keamanan dan keselamatan anak saat mudik Lebaran. Imbauan tersebut disampaikan mengingat dari tahun ketahun meningkat angka kematian anak di jalan dalam kecelakaan saat mudik Lebaran.

“Ini sangat penting karena rupanya, kematian (pada anak) akibat kecelakaan itu signifikan jumlahnya,” kata Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso, beberapa hari lalu.

Adapun salah satu faktor yang menjadi penyebab meningkatnya angka kematian pada anak yang dinilai signifikan tersebut adalah kecelakaan saat berkendara di jalan.

Basarah juga menyebut jika tren kematian akibat kecelakaan yang dipantaunya dalam kurun waktu 2018-2020 terlihat terus naik terutama pada remaja usia 15-19 tahun.

IDAI berharap agar pemerintah dapat lebih mempertajam pemantauan terkait hal tersebut bersama IDAI, sehingga dapat menemukan solusi pasti dari permasalahan yang sudah jelas.

baca juga: Beberapa Fakta Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

“Ini bisa diturunkan kejadian mortalitasnya dengan upaya-upaya yang masif, dengan bantuan pemerintah, media massa dan masyarakat juga, supaya anak-anak kita bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal dan menjadi generasi unggul di kemudian hari,” kata Basarah.

Sementara pada orangtua yang hendak mengajak anaknya ikut mudik, IDAI berpesan agar para orangtua memastikan terlebih dahulu kesiapan anak yang hendak ikut mudik, seperti kondisi kesehatan yang baik dan memeriksa setiap persiapan di perjalanan.

“Jangan sampai ini menjadi kontributor yang signifikan pada mortalitas anak-anak kita khususnya pada remaja. Ini terkait juga dengan mudik termasuk di kampung. Maunya silaturahim Lebaran, malah kecelakaan, ini malah jadi buat musibah sendiri karena perbuatan sendiri karena tidak ada masalah safety-nya (keamanan),” kata Basarah lebih lanjut.

baca juga: Ini Data Pinjol Ilegal yang Ditutup OJK Sejak Maret 2023

Para orangtua juga diingatkan untuk tidak mengemudi saat terpengaruh

Basarah juga menyebut agar para orangtua tidak menyetir dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang seperti napza, sedangkan bagi remaja yang berkendara harus dipastikan memiliki legalitas berkendara sehingga memahami dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

“Mohon bagi anak ataupun orang tua ketika berkendara tetap menggunakan alat perlindungan diri sesuai protokol kesehatan yang berlaku. Road injury, termasuk ke dalam 15 penyebab disabilitas secara global pada usia anak dan remaja,”. (tvl)

Back to top button