POTPOURRI

Cuitan Fadli Zon Tantang BNPT Umumkan Ponpes Terafiliasi Jaringan Teroris

Tudingan Ponpes terafiliasi dengan jaringan terorisme itu dapat merusak nama baik pesantren.

JERNIH-Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar untuk segera mengumumkan pondok pesantren (Ponpes) yang dituding terafiliasi dengan jaringan terorisme.

Fadli Zon menyampaikan keinginannya itu melalui cuitan di akun Twitter @fadlizon pada Selasa, 1 Februari 2022. Ia berharap penjelasan BNPT agar tidak ada keresahan dalam masyarakat terkait pernyataannya di DPR RI beberapa waktu lalu.

“Sebaiknya segera umumkan saja pesantren yg dituduh terafiliasi jaringan terorisme shg tak meresahkan masyarakat,” kata Fadli Zon.

Menurut Fadli Zon, pernyataan Ka BNPT tentang Ponpes terafiliasi jaringan terorisme hanya akan membuat masyarakat saling mencurigai satu sama lain. Bahkan tudingan Ponpes terafiliasi dengan jaringan terorisme itu dapat merusak nama baik pesantren.

“Jgn membuat saling curiga n merusak nama baik pesantren,” tulis Fadli Zon.

Pernyataan fadli Zon tersebut sejalan dengan pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang disampaikan sehari sebelumnya. Kala itu JK meminta agar BNPT segera bertindak jika menemukan pesantren yang terbukti terpapar paham radikal dan terorisme.

“Ya tentu kalau ada buktinya, silakan (BNPT) ambil tindakan. Jangan kemudian hanya mengeluarkan isu, lalu semua pondok pesantren seperti dicurigai semuanya,” kata JK usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Hotel Bidakara Jakarta, Senin, 31 Januari 2022, dikutip dari Antara.

“Ya perlu (terbuka), kalau memang ada bukti (terafiliasi terorisme) itu; tapi harus yakin dan ada buktinya,” kata JK menambahkan

Sebelumnya pada Selasa 25 Januari 2022, Boy Rafli Amar memaparkan terkait perkembangan jaringan teror internasional di Indonesia, saat rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dalam rapat ini Boy Rafli Amar mengungkapkan jaringan tersebut adalah Jamaah Islamiyah (JI) yang terafiliasi dengan jaringan AlQaeda, Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Khilafah yang berkaitan dengan ISIS, dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berpusat di Poso.

“Ada 11 pondok pesantren yang menjadi afiliasi Jamaah Anshorut Khalifah, 68 pondok pesantren afiliasi Jamaah Islamiyah dan 119 pondok pesantren afiliasi Anshorut Daulah atau Simpatisan ISIS,” katanya dalam pemaparan di Komisi III DPR, Selasa 25 Januari 2022.

Densus 88 telah menindak sebanyak 364 terduga teroris. Sebanyak 16 orang terduga teroris yang ditangkap merupakan mantan anggota Front Pembela Islam (FPI). (tvl)

Back to top button