Di Lebanon Sedang Musim Orang Diculik untuk Minta Tebusan Uang
Untuk membebaskan sandera, Dinas Keamanan Lebanon menggunakan cara dengan menekan keluarga para penculik untuk memaksa anak-anak mereka melepas sandera.
JERNIH-Geng kriminal di Lebanon mulai melakukan penculikan warga Lebanon dengan motif uang tebusan. Mereka menggunakan media sosial untuk memikat korbannya, dengan mengklaim mereka dapat membantu dengan aplikasi imigrasi.
Direktorat Jenderal Pasukan Keamanan Dalam Negeri, atau ISF, menyatakan bahwa geng-geng tersebut kebanyakan aktif di daerah Baalbek-Hermel dan di perbatasan Lebanon-Suriah, tetapi juga beroperasi jauh di wilayah Suriah lalu menahan mereka di Suriah.
Dilansir Arab News, para pelaku menjanjikan mengembalikan korban dengan aman namun meminta tebusan uang dalam jumlah besar.
Pasukan keamanan Lebanon telah memperingatkan warga dan penduduk setempat agar berhati-hati karena telah terjadi peningkatan penculikan yang bermotif uang tebusan. Menurut Arab News, sejak 1 Januari hingga 20 April, dinas keamanan di Lebanon mencatat 53 kasus penculikan di Lebanon.
baca juga: Di Mesir, Indomie Ditarik dari Pasaran karena Dianggap tak Layak Konsumsi
Seorang pengusaha lokal, Akram Jomaa, beberapa hari lalu berhasil dibebaskan oleh perwira intelijen tentara Lebanon dalam tujuh jam setelah diculik di kota Lala di Bekaa barat.
Para penculik sebelumnya membawa lari Akram ke daerah Baalbek-Hermel di bagian utara Bekaa dan mencoba menjualnya ke geng lain. Mereka menuntut agar keluarganya membayar uang tebusan untuk kepulangannya, tetapi dia akhirnya dibebaskan antara kota Dar Al-Waseah dan Bouday, di sekitar Baalbek.
Pada 16 April lalu, sekelompok orang bersenjata mencegat mobil yang mengangkut Roli dan awak perusahaan TV yang sedang syuting serial di Baalbek, dekat kota Brital di jalan Baalbek-Hermel. Mereka berhasil menculik Roli sementara penumpang lainnya berhasil melarikan diri.
baca juga: Akhirnya Houthi Bebaskan Awak Kapal Asal Indonesia yang Ditahan Sejak Januari
Setelah sekitar satu setengah bulan, para perwira intelijen tentara berhasil membebaskan Sadiq Roli, seorang warga negara Mesir yang bekerja untuk Perusahaan Media Al-Sabbah, dari tangan penculiknya.
Sebelumnya para penculik menuntut uang tebusan lebih dari US$1 juta sebagai ganti pembebasannya.
Pada awal April, Hassan Atoui, 32 tahun juga diculik dua pria Suriah di kota Nabatiyeh, selatan Lebanon yang kemudian menjualnya ke geng seharga LBP3 juta (US$ 1.975,50 atau Rp 28,7 juta. kala itu Hassan dalam perjalanan pulang dari bekerja di negara Afrika.
Hassan sebelumnya berkomunikasi dengan agen perjalanan yang berbasis di wilayah Hermel melalui media sosial. Agen itu menawarinya untuk membantu memproses visa ke AS dengan imbalan sejumlah uang.
Dalam perjalanan menemui agen itu, Hassan disergap oleh orang tak dikenal yang membawanya ke daerah Baalbek-Hermel yang kemudian menjualnya ke geng lain. Mereka juga mencuri uang yang dia miliki.
Kerabat Hassan dipaksa untuk membayar uang tebusan sebesar US$ 25.000 (Rp 364 juta) sebagai ganti pembebasannya. Geng mengirim rekaman video keluarganya tentang dia dipukuli.
Hingga saat ini belum ada penculik yang ditangkap, namun banyak korban penculikan yang berhasil dibebaskan oleh pasukan keamanan.
“Dinas keamanan mengetahui nama anggota geng-geng ini tetapi tidak dapat menangkap mereka karena mereka bersembunyi di dalam wilayah Suriah (dari mana mereka) menjalankan operasi mereka,” kata sumber sebuah. (tvl)