Ditemukan 220 Tentara Penjaga Kubur Kaisar Qin Shi Huang
Kaisar Qin Shi Huang atau Shi Huang Ti adalah kaisar yang mempersatukan Tiongkok setelah menaklukan 6 krajaan lainnya. Ia adalah kaisar Tingkok pertama yang bertakhta 221 SM sampai 210 SM. Pada saat Ia berkuasa, proyek besar yang dikerjakannya adalah menyambung bagian-bagian tembok untuk dijadikan benteng pertahanan di wilayah utara untuk menghadapi serangan Suku Xiongnu .
Pekerjaan tersebut melibatkan 300 ribu orang dan memakan waktu 9 tahun. Untuk mengawasi proyek tersebut Sang Kaisar menugaskan Jendral Meng Tian. Namun akibatnya jutaan rakyat jelata menjadi korban karena dipaksa bekerja tanpa aturan, kelaparan dan upah yang jelas. Kebencian rakyat akhirnya memuncak dan memicu pemberontakan. Akhirnya setelah pemberontakan diredam, pembangunan benteng besarpun dihentikan
Kaisar Shi Huang Ti walau seorang penakluk ternyata orang yang takut mati. Ia begitu mengangankan hidup abadi. Berbagai cara dilakukannya untuk mendapatkan resep keabadian. Ia memiliki banyak tabib, ahli kimia dan peramal untuk memecahkan rahasia hidup abadi. 460 orang ahli kimia istana telah ditugaskan olehnya untuk menemukan formula hidup abadi. Namun upaya tersebut itu gagal sehingga semuanya dikubur hidup-hidup.
Ambisinya untuk hidup abadi mendorong Kaisar Shi Huang Ti melakukan perjalanan ke Pulau Zhifu. Saat itu ia dalam keadaan sakit akibat banyak meminum ramuan-ramuan panjang umur yang didalamnya mengandung mercury sehingga meracuni syaraf dan otaknya. Pertemuannya dengan Xu Fu seorang alkemis memberinya harapan. Xu Fu kemudian diangkat menjadi petugas pengadilan dan ditugaskan ke Laut Timur dua kali untuk mencari ramuan hidup abadi
Keberangkatan Xu Fu pada misi yang kedua pada tahun 210 SM dikabarkan membawa rombogan dalam jumlah besar. Diyakini bahwa armadanya mencakup 60 barque, sekitar 5.000 awak kapal, pengrajin dari berbagai bidang dan 3.000 pasang pria dan wanita untuk dipersembahkan kepada Dewa Gunung Penglai demi mendapat formula rahasia panjang umur. Namun Xu Fu ternyata tak kembali.
Di tahun 210 itu kondisi kesehatan Kaisar Shi Huang Ti yang lahir tahun 259 SM semakin memburuk. Akhirnya di Hari Bingyin bulan ke tujuh Ia meninggal dunia dalam usia 49 tahun, yaitu di tahun ke 37 dari masa pemerintahannya.
Meninggalnya Kaisar Shi Huang Ti mewariskan tinggalan sejarah yang menakjubkan. Setelah Ia wafat, maka dibangunlahlah pemakaman yang spektakuler pada tahun 210 – 209 SM. Untuk menemani dan menjaga arwah Kaisar Shi Huang Ti maka pemakamannya dijaga oleh ribuan tentaranya dalam bentuk patung terakota. Dari yang telah ditemukan terdapat 8.099 terakota prajurit dan kuda dalam ukuran asli. Dan hebatnya, wajah masing-masing prajurit memiliki karakter yang berbeda-beda. Proyek tersebut melibatkan 700,000 pekerja dan berlokasi di Gunung Li yang kaya oleh kandungan emas dan giok.
Sima Qian, Sejarawan Cina yang hidup tahun 145-90 SM menuliskan keadaan makam Kaisar Shi Huang Ti dalam karyanyan yang berjudul Shiji. Bahwa makam tersebut sudah dipersiapkan sejak Kaisar Shi Huang Ti masih berusia 13 tahun, yaitu sejak tahun 246 SM. Selain disertai ribuan prajurit terakota, pemakaman itu juga dihiasi dengan aliran sungai yang di mengandung mercuri dan benda-benda berharga lainnya.
Makam Kaisar Shi Huang Ti yang meninggalkan jejak arkeologi menakjubkan it ditemukan tahun 1970 di Lintong District, Xi`an, Provinsi Shaanxi oleh para petani lokal. Ed Whelan dalam Anvient Origins menuliskan bahwa para arkeolog Cina telah menemukan 220 terakota prajurit lainnya. Temuan tersebut menambah jumlah dari temuan prajurit terakota sebelumnya.
Lokasi temuan tersebut berdekatan dengan makam Kaisar Shi Huang Ti, yaitu di area situs yang disebut sebagai lubang satu. Area ini luasnya mencakup 1.200 kaki persegi. Pada saat ditemukan oleh para arkeolog, kondisi patung terakota tersebut tampak masih adanya pewarnaan. Daya tahan warna dan tekhnik pewarnaan yang masih awet menunjukan adanya peningkatan tekhnologi dalam mengolah zat pewarna.
220 prajurit terakota tersebut memiliki keunikan karena mencerminkan pangkat militer yang berbeda. Dari yang tertinggi sampai yang paling rendah. Tingkatan pangkat dan jabatan militer itu terlihat dari barisan, seragam, dan senjata prajurit yang ditiru sesuai aslinya. Terdapat pula jajaran perwira baru yang belum diketahui pangkat dan jabatannya
Pembuatan terakota prajurit yang begitu realistis menunjukan kemahiran para pematung saat itu. Yang tak kalah penting lainnya adalah tercantumnya angka-angka dalam kelompok –kelompik prajurit terakota tersebut. Angka-angka itu dipercaya menggambarkan kondisi sebenarnya dari pasukan Kaisar Shi Huang Ti. Sehingga akan menjadi kajian penting untuk mempelajari pasukan Shi Huang Ti yang terkenal sebagai pasukan penakluk.
Artefak lainnya yang ditemukan adalah unta emas, busur panah, pedang emas dan barang yang digunakan sehari-hari seperti sendok, piring, ceret dll. Temuan unta emas juga menjadi paradigma baru karena merupakan temuan paling awal di Cina. Dan hal itu memiliki kaitannya dengan sejarah perdagangan Cina dengan dunia luar sebelum ditemukan jalur sutra. Unta emas tersebut merepresentasikan unta Baktria yang banyak digunakan oleh para pedagang di zaman kuno. (Pd)