POTPOURRI

Jabar Siapkan Relawan Kebencanaan Tangguh melalui Jabar Quick Response

JQR rutin menggelar latihan-latihan mitigasi bencana dan penanganan bencana untuk menumbuhkan kesadaran dan sikap selalu siaga.

JERNIH-Dalam rangka menunjang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di wilayah Jawa Barat (Jabar), Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat melatih sejumlah relawan. Pelatihan relawan dilakukan melalui Jabar Quick Response (JQR).

Dilansir humas.jabarprov.go.id, Ketua Harian JQR Reggi Kayong Munggaran menyebut jika potensi relawan kebencanaan di Jabar sangat besar, namun mereka belum memiliki pengetahuan dan keahlian saat menangani bencana sehingga mereka memerlukan pelatihan sebagai bekal sebagai relawan kebencanaan.

“Bicara relawan bukan berarti kita menolong seadanya. Ini yang barangkali salah kaprah. Itikad baik sudah bagus, cuma kemudian harus dibekali oleh pengetahuan. Membentuk pengetahuan ini baru satu tahap. Yang kedua adalah membentuk sikapnya, sikap untuk selalu siaga,” kata Reggi dalam Podcast Juara.

Program pelatihan tersebut sesuai instruksi Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan tujuan memaksimalkan potensi relawan dalam penanganan bencana, baik yang bersifat mitigasi bencana maupun penanganan kebencanaan, di 27 kabupaten/kota di Jabar.

“Harus ada ilmunya dulu. Oleh karena itu, kenapa kita melakukan pendekatan-pendekatan yang profesional. Penggunaan alat, instruktur dan kepelatihan, termasuk pengawasan-pengawasannya. Di JQR ini untuk water rescue sudah tersertifikasi semua anggotanya oleh Basarnas,” kata Reggi lebih lanjut.

Selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 November, JQR memberi latihan water rescue kepada relawan Rumah Yatim di Sungai Cimanuk, Kampung Patrol, Desa Dangdeur, Kabupaten Garut. Pada kesempatan itu para peserta juga diberikan pengetahuan soal self rescue deffensive dan offensive, serta membaca karakteristik sungai.

Etos pertama dari rescue adalah mengamankan diri sendiri, kata Reggi, namun banyak relawan kebencanaan yang tidak memahami hal tersebut. JQR pun rutin menggelar latihan-latihan mitigasi bencana dan penanganan bencana untuk menumbuhkan kesadaran itu.

“Kita juga membangun kolaborasi taktis dan strategis. Taktis dengan relawan-relawan di Jabar. Strategisnya, kami juga bertemu dengan BPBD, Basarnas, dan banyak stakeholder untuk sama-sama, ketika hal buruk terjadi, kita ini harus seirama,”.

Jabar merupakan daerah rawan bencana. Hampir semua jenis kebencanaan, mulai dari gempa bumi, banjir, longsor, sampai tsunami, berpotensi terjadi di Jabar, untuk itu JQR pun intens melakukan sosialisasi pengetahun berkaitan dengan mitigasi bencana dan penanganan bencana.

Untuk memudahkan mitigasi, dan sosialisasi secara langsung, JQR menyusun Manual Book terkait kebencanaan. Manual book yang nantinya terdapat dalam aplikasi JQR diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat Jabar saat menghadapi bencana.

“Jadi tidak semua bisa kami jangkau dengan bertemu langsung. Maka kami bikin manual book, ketika gempa terjadi, atau ketika Anda menemukan kecelakaan di lalu lintas, itu apa sih yang harus dilakukan. Kita dalam proses membikin aplikasi itu untuk menjadi petunjuk,”. (tvl)

Back to top button