Rusia akan Sita Aset Perusahaan Multinasional yang Hengkang
Sementara bagi perusahaan yang tetap tinggal, Kremlin menjanjikan bantuan pemerintah, Menurut Weafer, langkah itu diambil agar tidak terjadi pengangguran massal.
JERNIH-Presiden Rusia Vladimir Putin, mengancam akan mengambil alih perusahaan asing menutup produksi di Rusia dengan mengatakan akan “membawa manajemen luar dan kemudian mentransfer perusahaan-perusahaan ini kepada mereka yang ingin bekerja.”, pada Kamis (10/3/2022) lalu.
Associated Press melaporkan ratusan perusahaan multinasional telah mengumumkan rencana hengkang mereka dari Rusia menyusul kekerasan mematikan dan krisis kemanusiaan di Ukraina yang memburu. Jumlah perusahaan yang akan hengkang semakin meningkat jumlahnya dalam seminggu terakhir.
Partai Rusia Bersatu yang berkuasa juga sepakat, jika pemilik menolak untuk melanjutkan operasi atau menjual saham miliknya, maka saham perusahaan dapat dilelang. Mereka menyebutnya sebagai “langkah pertama menuju nasionalisasi”.
baca juga: Giliran Kanada Jatuhkan Sanksi pada Pengusaha Rusia
Rancangan undang-undang memungkinkan pengadilan Rusia untuk menunjuk administrator eksternal bagi perusahaan yang berhenti beroperasi dan setidaknya 25 persen sahamnya dimiliki asing.
Chris Weafer dari Macro-Advisory, sebuah konsultan yang beroperasi di Rusia, mengatakan Kremlin “mengadopsi pendekatan imbalan dan hukuman untuk bisnis asing”
Sementara bagi perusahaan yang tetap tinggal, Kremlin menjanjikan bantuan pemerintah, Menurut Weafer, langkah itu diambil agar tidak terjadi pengangguran massal.
baca juga: KBRI di Ukraina akan Dipindah dari Kiev ke Lviv
Perginya perusahaan multinasional dari Rusia berdampak langsung pada ekonomi Rusia. Hal yang paling menonjol terlihat di Mal “Evropeisky” di Ibu Kota Moskow yang selama ini jadi simbol Rusia yang terintegrasi dengan ekonomi konsumen-konsumen di dunia.
Kini sebagian besar pusat perbelanjaan tujuh lantai itu telah sepi setelah merek-merek terkenal Barat, dari Apple hingga Victoria’s Secret, menutup operasi mereka di Rusia dalam dua minggu terakhir sejak negara itu menginvasi Ukraina.
Berbagai perusahaan multinasional telah hengkang dari Rusia, mulai dari perusahaan otomotif, Perusahaan Penerbangan, Perusahaan Teknologi, Perusahaan Konsultasi, Perusahaan Energi dan Logam.
Demikian juga perusahaan Perusahaan Transportasi Perusahaan Pengiriman Barang Perusahaan Retail Perusahaan Media dan Hiburan, Perusahaan Industrial Perusahaan Hotel Perusahaan Makanan dan Minuman Perusahaan Keuangan
Ketika mereka menghentikan Perusahaan tersebut juga menyadari kemungkinan asetnya disita pemerintah Rusia. (tvl)