Sanus

Amankah Memeriksakan Gigi ke Dokter Gigi Selama Pandemi?

Setelah itu pasien biasanya diminta berkumur dengan obat kumur yang disediakan. Penelitian terakhir menyatakan, berkumur dengan obat kumur termasuk salah satu pencegahan infeksi covid yang sangat dianjurkan.  

Oleh  : Nila Dewi Andayani*

JERNIH— Saya terbiasa berkomunikasi dengan pasien saya via pesan WA. Selama pandemi covid-19 ini banyak sekali pertanyaan seputar aman tidaknya untuk datang memeriksakan gigi ke dokter gigi secara langsung. Saya melihat bahwa pertanyaan itu datang bahkan dari orang yang belum saya kenal, katakanlah, calon pasien saya.

Tentu saja kita semua mengerti dasar pertanyaan seperti itu. Rata-rata, selama November ini terjadi 4.000 kasus infeksi Covid-19 baru di Indonesia. Bahkan beberapa kali angkanya sempat melonjak hingga mencapai atau lebih dari 5.000 infeksi sehari.

Nila Dewi Andayani

Besarnya angka infeksi atau terpapar Covid-19 itu diperburuk dengan angka persentase kasus meninggal akibat Covid-19 di Indonesia, yang tercatat lebih tinggi daripada dunia,  yakni sebesar 4,1 persen. Angka persentase dunia lebih kecil, yakni 3,24 persen. Dengan angka-angka yang menggoncang psikologis itu, wajar bila datang ke dokter gigi pun terbayang menjadi hal yang mengerikan. 

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, biasanya saya menganjurkan agar pergi ke dokter gigi dilakukan hanya kalau terpaksa. Emergency. Katakanlah, misalnya karena nyeri yang tertahankan sekali pun sudah minum obat anti nyeri. Atau untuk hal-hal yang hanya bisa ditangani dokter gigi.

Tetapi itu tidak lantas berarti datang ke dokter gigi sangat berisiko. Karena risiko terpaparnya dokter gigi oleh Covid-19 cukup besar seiring adanya kontak, jarak dengan pasien dan tindakan yang dilakukan, biasanya klinik-klinik gigi telah mempersiapkan penjagaan sesuai protokol Covid-19.

Paling tidak, bila Anda datang ke klinik-klinik gigi, hal-hal di bawah ini sudah menjadi standard.

1-Sebaiknya datang dengan janji lebih dulu

Sebenarnya hal ini standard yang sudah lama berlaku. Hanya pandemic membuatnya menjadi lebih rigid lagi. Janji juga berguna agar dokter gigi bisa memberikan jarak waktu antara satu pasien dengan lainnya. Biasanya waktu itu digunakan untuk sterilisasi ruangan dan peralatan. Selain itu, perjanjian memungkinkan adanya perbincangan pra-pemeriksaan antara pasien dengan dokter, sehingga dokter pun bisa lebih siap untuk menangani dan melakukan tindakan yang diperlukan.

2-Adanya skrining kesehatan

Mungkin kata ‘skrining’ sedikit membuat bayangan horror, apalagi untuk generasi lebih senior yang mengalami adanya skrining G30S/PKI ( he he he).  Tapi yang dimaksud skrining di sini adalah protokol kesehatan umum. Di antaranya adalah cek suhu tubuh, tak boleh lebih dari 37,3 derajat celcius. Bila Anda sedang batuk, dan sesak nafas, sebaiknya tidak datang. Cuci tangan dengan sabun, tentu saja wajib hukumnya. Setelah itu pasien biasanya diminta berkumur dengan obat kumur yang disediakan. Penelitian terakhir menyatakan, berkumur dengan obat kumur termasuk salah satu pencegahan infeksi covid yang sangat dianjurkan.  

Ada juga beberapa klinik yang melakukan tes rapid setiap kali pasien berkunjung.

3-Dokter akan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap

Seiring pandemi, para dokter gigi sudah melengkapi diri dengan APD level 3 untuk memproteksi diri seaman mungkin supaya mereka juga tidak terinfeksi.  

Pasien biasanya akan dipakaikan polybib (lembar penahan cairan dari mulut). Tetapi bila pasien berkenan, beberapa klinik telah menyiapkan APD untuk pasien.

4- Beberapa klinik dilengkapi vacuum aerosol

Pemakaian vacuum aerosol atau air purifier untuk terus membersihkan dan melindungi ruangannya dari bakteri maupun virus saat ini telah lazim dilakukan banyak dokter gigi. Kalau pun tidak, mereka biasanya akan melakukan sterilisasi menjelang pergantian pasien. Ada juga yang menggabungkan keduanya untuk lebih memberikan jaminan dan ketenangan.

Stay safe and healthy!  [  ]

*Dokter gigi, berpraktik di Klinik Sejahtera Ciracas (KSC), klinik Canti Darma PMPP-TNI, Hambalang dan di Komplek Sekolah Daarul Jannah, Pakansari-Cibinong

Back to top button