Ini Penjelasan Beda Tipis Gejala Flu dan Omicron
Hal yang membedakan Omicron dengan flu biasa adalah gejala Omicron mirip flu namun diikuti dengan tenggorokan yang nyeri atau gatal.
JERNIH-Sejak muncul varian Omicron, gejalanya selalu dinarasikan mirip dengan flu. Jika disebut mirip, artinya ada yang membedakannya antara gejala Omicron dengan gejala flu biasa.
Dalam sebuah seminar beberapa waktu lalu, dokter Erlina Burhan, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), berdasarkan laporan dari sejumlah negara, termasuk Indonesia, disebutkan jika gejala omicron hampir mirip dengan flu biasa
Hal yang membedakan Omicron dengan flu biasa adalah gejala Omicron mirip flu namun diikuti dengan tenggorokan yang nyeri atau gatal.
“Gejala yang khas pada Omicron adalah hidung tersumbat atau rinore, batuk, nyeri tenggorokan, terutama tenggorokan gatal. Memang sedikit mirip dengan [gejala] flu,” kara Erlina Burhan, beberapa waktu lalu.
Pada gejala flu biasanya hanya pilek dan terkadang diikuti dengan batuk namun biasanya tidak disertai tenggorokan yang nyeri atau gatal.
“jarang flu itu nyeri tenggorokan dan jarang tenggorokan gatal, flu biasanya adalah pilek dan kadang-kadang disertai batuk,” kata Erlina.
Gejala klinis yang timbul akibat varian omicron biasanya bersifat ringan, bahkan ada yang tidak menimbulkan gejala.
Meski memiliki gejala ringan, namun Erlina meminta masyarakat untuk segera vaksinasi, sebab dengan vaksinasi maka masyarakat yang terinfeksi Covid, tidak mengalami gejala atau ringan.
“Kita perlu membenarkan narasi yang ada di masyarakat. Gejala Omicron di Indonesia ringan bahkan tidak bergejala karen sudah divaksin, jadi vaksinasi itu penting”.
Namun Erlina mengingatkan, bagi lansia, orang yang belum pernah divaksin, mereka yang memiliki komorbid dan anak-anak terutama belum divaksin, jika terkena Covid maka akan mengalami gejala yang lebih berat.
Pada Desember tahun lalu, Centers for Disease Control and Prevention atau CDC di Amerika Serikat (AS) merilis laporan terkait mereka yang terkena Omicron akan mengalami gejala sebagai berikut:
- Batuk 89%
- fatique 65%
- Hidung tersumbat atau rirone 59%
- Demam 38%
- Mual atau muntah 22%
- Sesak nafas 16%
- Diare 11%
- Anosmia atau ageusia 8%.
Sedangkan sebuah Studi di Hong Kong, yakni HKUMed Hong Kong, menyebut varian Omicron punya laju infeksi dan replikasi pada bronkus (saluran pernapasan) 70 kali lebih tinggi dari Delta demikian juga dengan varian awal dari Wuhan.
Sedangkan laju infeksi pada Paru terbukti replikasi Omicron ternyata 10 kali lebih rendah dari varian awal.
“Hal ini mungkin berkaitan dengan varian omicron yang lebih cepat, namun dalam keparahan penyakit yang lebih rendah. Meski demikian keparahan tidak hanya ditentukan oleh replikasi virus tetapi juga faktor lainnya seperti badai sitokon dan ommune escape,” kata Erlina. (tvl)