Solilokui

Pecinta Aspal: Daftar Ketidaknyamanan di Jalan Tol

Ketidaknyaman tersebut bisa merambat menjadi gangguan keselamatan (kecelakaan) dan gangguan keamanan (kekerasan).

Penulis: Priyanto M. Joyosukarto

JERNIH-Pengalaman tiap hari lewat tol (tiga ruas tol, 70-140 km) membuktikan bahwa kebanyakan pemakai jalan termasuk  saya, merasa kenyamanan berkendara terganggu oleh ulah sesama pengendara (Pengguna Tol) yang lain, tepatnya ketika ada pengendara lain, yakni:

  1. Menyalib dari kiri; 
  2. Membuntuti dari jarak dekat kurang dari jarak selamat (tailgating);
  3. Membokongi (tdk mau disalib) di lajur cepat, alias lane hooger;
  4. Menyrobot lajur;
  5. Membelok pindah lajur tanpa sein; 
  6. Menyalakan  lampu jauh, baik dari arah depan (jalur sebelah)  maupun belakang;
  7. Membunyikan klakson memekakkan tellinga;
  8. Memotong beberapa lajur sekaligus, baik gerakan dari lajur 1 ke 4, 4 ke 1 atau 4 ke bahu jalan untuk keluar tol;
  9. Zigzaging (pindah-pindah lajur dengan frekuensi dan/kecepatan tinggi),
  10. Ulah sopir truk yang tidak nutup bak sehingga menimbulkan benda terbang/jatuh (kertas, kerikil, tanah, sampah, balok kayu, ember, kardus, ban, dll);
  11. Konvoi mobil pejabat dan/atau preman jalanan;
  12. Menrabas bahu jalan;
  13. Menyalib dari kanan tapi mendadak pindah lajur ke tengah;
  14. Konvoi dadakan di belakang rombongan pejabat;
  15. Konvoi dadakan di belakang ambulance;
  16. Gerakan mundur mobil-mobil yang salah navigasi (kelewat akses keluar tol).
  17. Parkir sembarangan truk-truk di pinggir jalan khususnya sebelum dan sesudah rest area serta sebelum keluar gerbang tol dan sesudah lewat gerbang tol.
  18. Kemacetan karena antri transaksi tol baik pada saat masuk maupun keluar tol.

Di jalan arteri Jalur Pantura, ke 18 ketidaknyamanan tersebut masih ditambah kebiasaan melambung atau ngeblong oleh bus-bus AKAP dan mobil pribadi dari lajur sebelah (berlawanan). Beberapa kali terjadi tabrak banteng di lajur sebelah.

Ketidaknyaman tersebut bisa merambat menjadi gangguan keselamatan (kecelakaan) dan gangguan keamanan (kekerasan).

baca juga: Pecinta Aspal: Terlampau Banyak “Game” di Ruang Publik Kita

baca juga: Pecinta Aspal: Manajemen Risiko “ABCDEFGHIA” dan “SIPDE”

Kalau anda mengalami ke 18 hal di atas maka usahakan tetap calm dan berada di lajur yang benar. Tapi kalau ternyata anda adalah pelakunya maka cepatlah insyaf untuk kembali ke “jalan” yang benar dan lajur yang benar karena ulah anda bisa membawa sial dan petaka bagi anda dan orang-orang di sekitar.

Terima kasih.

Priyanto M. Joyosukarto, KOMTRASS & TSS Founder/ Nuclear Engineer/ Industrial Safety&Security Lecturer/ Kyokushin Karate Instructor/ TSA Inspirator & Motivator.

Back to top button