Sanus

PBB Sesalkan Pemberitaan Penularan Cacar Monyet secara Rasis dan Homofobik

UNAIDS memperingatkan pemberitaan yang rasis dan homofobik, dengan menggambarkan tentang orang Afrika dan LGBTI sebagai sumber penularan cacar monyet.

JERNIH-Badan PBB untuk penanganan AIDS (UNAIDS), menyayangkan pemberitaan dan komentar publik yang disebutnya rasis dan homofobik terkait makin maraknya infeksi cacar monyet. Karena sebagian besar kasus Monkeypox yang baru-baru ini dilaporkan, teridentifikasi di antara pria gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan pria, seperti tertulis dalam pernyataan yang disiarkan PBB, beberapa waktu lalu.

Dalam pernyataannya UNAIDS memperingatkan pemberitaan yang rasis dan homofobik, dengan penggambaran tentang orang Afrika dan LGBTI. Karena hal tersebut akan memperburuk stigma dan melemahkan respons terhadap wabah yang saat ini sedang berkembang.

UNAIDS mendesak media, pemerintah, dan masyarakat untuk menanggapi dengan pendekatan berbasis bukti dan berbasis hak yang menghindari stigma.

baca juga: Di Negara Ini Pasien Cacar Monyet Jalani Karantina 21 Ha

“Stigma dan kesalahan merusak kepercayaan dan kapasitas untuk merespons secara efektif selama wabah seperti ini,” kata Matthew Kavanagh, Wakil Direktur Eksekutif UNAIDS.

Namun UNAIDS mengatakan, “sebagian besar” kasus cacar monyet baru-baru ini memang diidentifikasi di antara pria gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan pria.

Kavanagh mengingatkan jika penyakit cacar monyet bisa menyerang siapa saja. Sementara menurut WHO, mereka yang paling berisiko adalah mereka yang pernah melakukan kontak fisik dekat dengan penderita cacar monyet. jadi risiko itu tidak terbatas pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

baca juga: Kenali Ini Gejala Awal Cacar Monyet

“Pengalaman menunjukkan retorika stigmatisasi dapat dengan cepat menonaktifkan respons berbasis bukti, karena hal itu memicu siklus ketakutan, menjauhkan orang dari layanan kesehatan, menghambat upaya untuk mengidentifikasi kasus, dan mendorong tindakan hukuman yang tidak efektif”.

UNAIDS meminta semua media yang meliput Monkeypox untuk mengikuti pembaruan WHO.

Sementara Otoritas kesehatan Eropa dan Amerika mengidentifikasi sejumlah kasus cacar monyet dalam beberapa hari terakhir banyak menjangkiti kebanyakan pada laki-laki muda. Selama ini wabah penyakit ini jarang muncul di luar Afrika.

Cacar Monyet atau Monkeypox adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan) dengan gejala yang sangat mirip dengan yang terlihat di masa lalu pada pasien cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah.

Sedangkan penyebutan Monkeypox berasal dari penemuan awal virus pada monyet di laboratorium Denmark pada tahun 1958. Kasus manusia pertama diidentifikasi pada seorang anak di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.

Virus cacar monyet ini dapat segera menjangkiti satu orang ke orang lain hanya dengan kontak dekat dengan lesi, cairan tubuh, tetesan pernapasan, dan bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur. (tvl)

Back to top button