“Percikan Agama Cinta”: Kehidupan Kita, Cerita Cinta Ilahiyah Kita
Suatu kehidupan yang membahagiakan hanya mampu dikembangkan jika tabiat manusia sebagai pecinta dan perindu pada keindahan bisa terpuaskan.
JERNIH– Saudaraku,
Menghadirkan pesan cinta dalam memahami Islam adalah sebuah ikhtiar tanpa batas. Ya, baru berhenti tatkala ruh terpisah dari jasad: kembali ke pangkuan ilahi. Kebenaran dan kebaikan terasa sempurna ketika menyatu dalam tarian keindahan.
Sesuatu dapat disebut kebaikan dan kebenaran jika pada saat yang sama ia indah. Memiliki daya pesona yang melahirkan rasa cinta dan kerinduan untuk mengalaminya.
Keindahan pada hakikatnya merupakan aspek keilahiahan. Manusia membutuhkan ilmu untuk mengemasi benar-salah. Pun memerlukan moral demi menekel baik-buruk.
Suatu kehidupan yang membahagiakan hanya mampu dikembangkan jika tabiat manusia sebagai pecinta dan perindu pada keindahan bisa terpuaskan.
Jadilah seluruh kehidupan manusia dan makhluk-Nya di muka bumi sebagai sepenuhnya cerita cinta. Tidak ada satu pun di dalamnya yang dapat dipahami dengan tepat sekaligus benar, tanpa menggunakan sudut pandang cinta. [Deden Ridwan]