Solilokui

Stiker, Pistol, dan Golok. Hindari Jadi Pribadi Reaktif

Stiker yang ditempel umumnya terkait dengan kekuatan dan kekuasaan, antara lain: institusi militer, kepolisian, intelijen, kejaksaan, istana presiden, DPR, klub menembak, keraton, dan lain-lain.

Penulis: Priyanto M. Joyosukarto

JERNIH-Jauh sebelum saya mendirikan INDUSS pada 2003, sebagai Instruktur Karate sejak jaman kuliah saya suka kebiasaan sedikit “nakal tapi yang memajukan dan mengamankan”, yaitu mengamati karakter, tepatnya bentuk fisik dan perilaku manusia dalam kaitan dengan proyeksi/ estimasi kemampuannya mengendalikan diri dan kemampuannya berkelahi. Siapa tahu suatu saat akan berurusan dengan mereka.

Itu termasuk perilaku menyimpang dari para pemobil yang biasa memasang stiker di plat nomer mobil pribadinya (bukan mobil dinas), sesuatu yang melanggar aturan hukum tapi mereka tetap melakukannya entah karena bodohnya, atau tidak bodohnya alias tahu tapi nekad karena kurang percaya diri. Problem mental. Eksibisionis atau minder malahan.

Stiker yang ditempel umumnya terkait dengan kekuatan dan kekuasaan, antara lain: institusi militer, kepolisian, intelijen, kejaksaan, istana presiden, DPR, klub menembak, keraton, dan lain-lain.

Generally speaking, bukti empiris tidak bisa mengelak bahwa dari pengamatan saya umumnya mereka para pemasang stiker menyimpang itu punya salah satu, beberapa, atau bahkan mungkin gabungan dari semua karakter negatif berikut:

  1. Adigang adigung sok jagoan;
  2. Emosional-Temperamental mudah tersinggung-impulsif. Makhluk ETI;
  3. Jagoan nerabas aturan;
  4. Egois suka merebut lajur dan giliran orang lain;
  5. Suka menyalahkan keadaan dan pihak lain;
  6. Ingin/ gila dihormati;
  7. Punya posisi menjadi pejabat atau punya patron pejabat;
  8. Dari golongan relatif berduit terbukti dari mobilnya bagus-bagus dan mungkin juga mampu beli pistol/senapan dan menjadi anggota klub menembak;
  9. Lane Hogger, tidak mau disalip di lajur cepat (satu) meski lajunya tidak sesuai ketentuan. Ada yang malah ngerem saat akan disalip;
  10. Cuekan,
  11. Tidak ramah (sangar);
  12. Tidak sportif;
  13. Penakut;
  14. Tukang “Jual” dan “Beli”, maksudnya suka ngajak berkelahi walau kalau dituruti belum tentu berani atau menang.

baca juga: Analogi Keselamatan Bertani Vs Keselamatan Berkendara

Faktanya, para pemobil yang suka berulah main hakim sendiri di jalan nyaris semuanya pasang stiker di plat nomernya. Sebaliknya mereka yang pasang stiker tapi perilakunya baik-baik juga banyak sih jadi tidak usah tersinggung bila ini tidak berlaku pada dirinya.

Berbeda dengan stiker KOMTRASS yang ditujukan untuk komunikasi Tertib, Selamat, Aman (TSA) antar anggotanya, ia ditempel di kaca belakang sehingga tidak melanggar aturan, malahan warna cemlorotnya kalau kena sinar lampu di malam hari bisa membantu komunikasi ketertiban, keselamatan, dan keamanan (TSA) sesama anggota.

Ibarat cahaya cemlorot satu-satunya dari (bumi) Candi Borobudur yang terlihat oleh Niel Armstromg dan kawan-kawan dari kegelapan nun jauh di angkasa dalam perjalanan meninggalkan bumi menuju ke bulan dengan Apollo 11 pada 17 Juli 1969. Cahaya ajaib dari bumi itu memberikan perasaan tenang bagi mereka yang sedang menjalankan misi “ke dunia yang lain”.

baca juga: Pecinta Aspal: Pandemi Covid-19 Picu Pelanggaran Lalulintas?

Satu hal harus diwaspadai lebih jauh bila anda punya tetangga dengan kriteria pemasang stiker di atas adalah kemungkinan datangnya ancaman kekerasan di tempat tinggal anda, bukan dalam urusan berkendara tetapi urusan hidup bertetangga di komplek.

Sedialah payung sebelum hujan! Itu pernah terjadi pada saya. Mau tahu ceritanya?

“Tetangga dengan plat mobil berstiker TNI dan klub nembak datang bawa golok menantang ngajak berkelahi.”

Tangan dan kakinya lengkap kok ngajak berkelahi saja bawa golok (tapi disebutnya Pedang). Padahal badannya lebih tinggi dan lebih besar dari pada musuh bertangan kosong yang sedang dihadapinya. Di mana sportifitas dan kejantanannya?Terima kasih.

Priyanto M. Joyosukarto, KOMTRASS & TSS Founder/ Nuclear Engineer/Industrial Safety&Security Lecturer/ Kyokushin Karate Instructor; Kyokushin Karateka 4-th Dan/ IKOK Reg. No. 73.236 (1989)/ M-TSA Inspirator & Motivator/ Road Traffic Observer.

Check Also
Close
Back to top button