Mimpi Buruk yang Tercegah untuk Menjadi Nyata
Sabda Rasulullah bahwa di surga itu ada kamar mewah sekali. Ruangan indah itu salah satunya adalah diperuntukkan pada hamba yang gemar bershadaqah.
Prof Dr KH Ahmad Imam Mawardi
TAK semua mimpi itu bunga tidur. Ada beberapa jenis mimpi, salah satunya adalah isyarat akan apa yang akan terjadi. Masyarakat kota metropolis banyak yang tidak percaya akan mimpi. Meski demikian, mimpi itu retap saja memiliki pengaruh psikologis yang dahsyat jika berkaitan dengan pengkhianatan dan penipuan yang mengancam zona nyaman hidupnya. Orang desa adalah sebaliknya, sangat percaya dengan mimpi. Rata-rata menghubung-hubungkan dengan mistis. Mana yang paling pas? Bukan itu yang akan saya bahas. Saya akan bercerita kisah nyata berikut ini.
Seorang wanita bermimpi tentang saudara lelakinya didekati ular besar saat si saudara lelaki. itu tidur. Ular itu hampir saja memangsanya. Untungnya si wanita yang bermimpi itu sigap membunuh ular itu. Esok paginya, wanita itu datang ke rumah sang lelaki itu mengabarkan mimpinya. Diskusi menarik terjadi. Singkat cerita, lelaki itu bernadzar memotong dua kambing sebagai shadaqah demi menghalau nasib tak baik yang mungkin menimpa dirinya.
Dua kambing besar dipotongnya. Sebagian adalah untuk makan malam para tetangga dan kerabatnya, sebagian lainnya dibagikan daging mentahnya. Tersisa 1 kaki kambing saja yang belum dibagikan. Lelaki yang bershadaqah tidak sedikitpun memakan masakan malam itu. Dia masih galau, namun kelihatan mulai tenang dengan bhakti shadaqah itu. Saat malam, dia terasa lapar. Lalu dia ambil sebagian daging dimasukkan ke dalam roti untuk mengisi perutnya. Namun dia ingat bahwa ada nenek tua, tetangga dekatnya, yang diundang namun tak kuasa datang karena lemah. Dia urungkan makan. Sisa makanan, 1 kaki kambing dan roti, diantarkan ke rumah nenek itu.
Nenek itu bahagia sekali. Dia makan dengan lahap. Daging paha dan betis kambing dimakannya habis. Lalu tulang besar kaki kambing itu dilemparkannya di belakang rumahnya. Tak ada yang menyangka bahwa tengah malam datanglah ular besar mencium bau daging sisa itu. Ular itu menjilati daging dan menggigitnya. Gak puas dengan sisa daging yang sedikut, ular itu menelan tulang ular itu. Tulang itu nyangkut di lehernya dan membuat ular itu kesakitan.
Ular bertarung sendiri berupaya mengeluatkan tulang itu namun tak bisa. Ular mendesis dan terpelanting lalu terdiam, mati. Anak-anak dari lelaki yang bershadaqah itu curiga ada apa dengan bunyi aneh di belakang rumahnya, membangunkan ayahnya untuk melihat ke belakang rumah. Dilihatnya ular besar mati menelan tulang kaki kambing. Mereka lega dan bersyukur.
Esok paginya kisah ini menjadi gempar. Semua berbincang dan setuju akan sabda Rasulullah bahwa shadaqah itu menolak bala’, menghalau nasib tak enak. Mereka ingat pula sabda Rasulullah bahwa di surga itu ada kamar mewah sekali yang keindahan dalamnya bisa dilihat dari luar, keindahan luarnya bisa dilihat dari dalam. Ruangan indah itu salah satunya adalah diperuntukkan pada hamba yang gemar bershadaqah. Masih enggankah bershadaqah? Apa menunggu mimpi ular dan didatangi ular dulu? Jangan. Semoga kita aman dan sehat selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah. Salam, A. I. Mawardi. [*]
* Founder and Director di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya