Dipati Ukur

  • POTPOURRI

    UKUR

    Telah lama ia menantikan momen-momen ini, momen seorang prajurit Sunda menghadapi kematian yang nyata di depan. Dulu, sekian ratus tahun…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Ia pun seharusnya malu tak berkabar bahwa pasukannya segera memasuki Jakatra karena memang awalnya dia berharap bisa menaklukan kota itu…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Sekian ratus prajurit berbondong-bondong menuju benteng Batavia dan Hollandia, lengkap dengan sekian banyak umbul-umbul kerajaan, panji-panji battalion dan sebagainya. Suara…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Gelegar pertama meriam yang disulut Kompeni segera membuat nyali para prajurit Sunda ciut. Benar, tak banyak korban jatuh dari tembakan…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Kini jarak antara pasukan terdepan dengan benteng itu tak lebih dari empat puluh langkah. Hening, tak terdengar suara apa pun…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    “Camkan wahai prajurit Sunda, leluhur kita yang perlaya di Tanah Bubat adalah nenek moyang yang memegang teguh amanah, yang menjaga…

    Read More »
  • POTPOURRI

    UKUR

    Sejak lama Ukur mencium bau ketidaksetiaan dari Keumbulan Sindangkasih, wilayah timur kekuasaan Ukur yang dipimpin Ki Somahita itu. Pernah Ukur…

    Read More »
  • POTPOURRI

    Ukur

    Saat itu Kanjeng Sultan meminta pimpinan lembaga telik sandinya Dom Sumuruping Mbanyu[1], Raden Bagus Wonoboyo, untuk mempersiapkan agen yang akan…

    Read More »
  • POTPOURRI

    Ukur

    Murjangkung menolak dengan tegas, khas orang-orang bule! Penolakan itu serta merta membuat Sultan Agung marah .  Ia pun tak ragu,…

    Read More »
  • POTPOURRI

    Ukur

    Sultan Agung tak pernah menoleransi kegagalan. Diutusnya pasukan untuk menghukum Rangga Gempol. Kepala pangeran Sumedang itu dipancung, dipisahkan dari badannya.…

    Read More »
Back to top button